Intisari-online.com - Konferensi Meja Bundar (KMB) merupakan sebuah konferensi yang diadakan di Den Haag, Belanda, dari tanggal 23 Agustus hingga 2 November 1949.
Konferensi ini diadakan untuk menyelesaikan konflik antara Indonesia dan Belanda mengenai kemerdekaan Indonesia.
KMB mengadakan inisiatif Amerika Serikat dan PBB.
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mohammad Hatta, sedangkan delegasi Belanda dipimpin oleh Fransiscus van der Goes van Naters.
Tokoh-Tokoh yang Terlibat dalam KMB
Berikut adalah beberapa tokoh penting yang terlibat dalam KMB:
Delegasi Indonesia:
Mohammad Hatta (Wakil Presiden Indonesia)
Mohammad Roem (Menteri Luar Negeri)
Pak Supomo (Menteri Kehakiman)
Dr.J. Leimena (Menteri Kesehatan )
Bpk. Ali Sastroamidjojo (Mantan Menteri Pendidikan)
Ir. Djuanda (Mantan Menteri Pekerjaan Umum)
Sukiman (Mantan Menteri Dalam Negeri)
Bapak Sujono Hadinoto (Mantan Menteri Kehakiman)
Sumitro Djojohadikusumo (Ekonom)
Bpk. Abdul Karim Pringgodigdo (Ahli Hukum)
Kolonel T.B. Simatupang (Panglima Tentara Nasional Indonesia)
Delegasi Belanda:
Fransiscus van der Goes van Naters (Menteri Urusan Luar Negeri)
J. H. A. Logemann (Menteri Kehakiman)
L.J.M.Beel ( Menteri Dalam Negeri)
G. J. van Heuven Goedhart (Menteri Pendidikan, Seni, dan Sains)
Dr. P. J. A. Idenburg (Menteri Urusan Ekonomi)
Hasil KMB
KMB menghasilkan beberapa keputusan penting, antara lain:
Baca Juga: Menyingkap Masa Pemerintahan Belanda Van den Bosch di Indonesia
Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai negara merdeka dan berdaulat.
RIS akan menjadi bagian dari Uni Indonesia-Belanda yang dipimpin oleh Ratu Belanda.
Irian Barat akan tetap berada di bawah Belanda untuk sementara waktu dan statusnya akan ditentukan dalam waktu satu tahun.Kesimpulan
KMB merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia.
Konferensi ini menandai pengakuan Belanda terhadap kemerdekaan Indonesia.
Meskipun tidak semua hasil KMB memuaskan Indonesia, KMB tetap menjadi langkah penting dalam perjalanan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan penuh.