Intisari-online.com - Sejarah mencatat bahwa Wali Songo memiliki peran yang sangat besar dalam penyebaran agama Islam di tanah Jawa.
Mereka menggunakan berbagai cara yang kreatif dan inovatif untuk menarik minat masyarakat, salah satunya dengan tidak mengusik tradisi asli masyarakat Nusantara.
Dalam menyebarkan ajaran Islam, para Wali Songo tidak mengusik tradisi asli masyarakat Nusantara.
Hal ini tentu berbeda dengan cara penyebaran agama di beberapa wilayah lain, di mana tradisi lokal dihilangkan dan digantikan dengan tradisi baru yang dibawa oleh agama baru.
Lalu, mengapa para Wali Songo memilih strategi dakwah yang berbeda ini? Berikut beberapa penekanan:
1. Menghormati Budaya Lokal
Para Wali Songo memahami bahwa budaya merupakan bagian penting dari identitas suatu masyarakat.
Penghapusan tradisi lokal secara paksa dapat menimbulkan resistensi dan penolakan dari masyarakat.
Oleh karena itu, mereka memilih untuk menghormati budaya lokal dan memasukkan nilai-nilai Islam ke dalamnya secara bertahap.
2. Menjalin Kedekatan dengan Masyarakat
Dengan tidak mengusik tradisi lokal, para Wali Songo dapat menciptakan kedekatan dengan masyarakat.
Mereka dapat lebih mudah diterima dan didengarkan oleh masyarakat karena mereka tidak dianggap sebagai orang yang ingin mengubah budaya mereka.
Baca Juga: Dalam Kongres Pemuda II Terdapat Peristiwa Sejarah Bagi Para Pemuda Dan Seluruh Anggota Kongres
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR