Janda Royal dan Bajingan: Tak Enak Didengar, Tapi Enak Disantap

K. Tatik Wardayati

Editor

Rondo Royal
Rondo Royal

Intisari-Online.com -Rondo (janda) Royal adalah potongan tapai singkong yang tengahnya diberi gula merah lalu dicelupkan ke cairan tepung yang juga manis dan digoreng. Karena tapai yang sudah manis itu masih dipermanis lagi dengan gula merah, jadilah penganan ini disebut Rondo Royal.

(Inilah Dua Surga Kuliner di Denpasar)

Bajingan adalah sebutan untuk singkong yang dikukus, kemudian dimasukkan ke cairan gula merah (juruh) yang sudah diberi kayu manis, jahe, dan sedikit garam.

Masih banyak lagi nama makanan yang aneh-aneh di kawasan ini. Umpamanya saja Balung Kuwok (tulang tua). Makanan ini dibuat dari singkong rebus yang diiris-iris, dijemur lalu digoreng sebelum dimasukkan ke cairan gula pasir atau gula merah yang kental sekali sehingga menjadi keripik singkong manis. Apa hubungannya dengan tulang yang “bangkotan” ya? Makanan ini kadang disebut juga sebagai manggleng.

Ada lagi makanan yang disebut Bapak Pucung. Berupa singkong parut dicampur parutan kelapa setengah muda, diberi gula dan sedikit garam lalu diberi warna hijau dan sebagian lagi merah. Bahan ini dibungkus seperti lontong, kemudian dikukus. Setelah matang, daun pembungkusnya dibuka dan isinya diiris-iris. Kalau adonan Bapak Pucung tadi diisi dengan pisang ditengahnya sebelum dikukus, jadilah namanya Kue Kacamata. Soalnya, kalau dua iris kue berisi pisang ini disandingkan, bentuknya jadi mirip kacamata.

(Bisnis Truk Kuliner Makin Menggiurkan)

Ada lagi, Kuping Lowo (telinga kelelawar). Bentuknya yang lancip di dua ujungnya mungkin dianggap seperti telinga kelelawar. Rasanya? Seperti kue Telur Gabus yang diselaputi gula putih.

Namun kue yang namanya paling jorok adalah, (maaf) Tahi Kucing. Padahal, bentuk, bau maupun rasanya sama sekali tidak mengingatkan ke benda yang satu itu. Makanan ini adalah kacang sangrai yang dimasukkan ke cairan gula putih yang kental dan dibentuk seperti makanan yang kita sebut gula kacang.

Bukan hanya nama kue yang terdengar aneh di telinga kita, tapi sebutan setiap nama makanan kadang berbeda di suatu tempat dengan tempat lainnya. Misalnya saja, makanan yang disebut Krasikan di Jawa Tengah, disebut Kue Ladu di Jawa Barat. Padahal, keduanya persis sama. Ketimus di Jawa Barat adalah Lemet di Jawa Tengah. Tapi yang namanya Timus di Jawa Tengah adalah Kue Ubi di Jawa Barat. Gedang di Jawa Barat adalah pepaya. Padahal, di Jawa Tengah yang disebut gedang adalah pisang. Gambas di Jawa Barat adalah labu siam, sedangkan di Jawa Tengah sebutan gambas adalah oyong. Sedangkan Labu siam di Jawa Tengah namanya waluh jipang!

(Nasi Kapau, Kekayaan Kuliner yang Merantau)

Di Jawa Barat, ada penganan dari singkong yang diparut kemudian diisi gula merah. Namanya Misro, singkatan dari amis di jero. Amis di Jawa Barat artinya manis, bukan anyir. Jadi artinya “manis di dalam”. Orang Jawa Tengah pun mengenal makanan serupa. Cuma namanya berbeda, yaitu Cemplon (artinya perempuan kecil montok yang berwajah manis).

Lain di Jawa, Lain di Eropa

Di masyarakat berbahasa Prancis umpamanya, hidangan laut (seafood) disebut fruits de mer (buah-buah dari laut). Mereka juga mempunyai makanan yang disebut Pommes de terre en robe de chambre (kentang berjubah kamar). Padahal, makanan itu tidak lain dari kentang bakar yang masih berkulit. Masyarakat berbahasa Inggris bahkan menyebutnya sebagai Baked Potatoes in Their Jackets.

Sebenarnya pomme artinya apel tapi pomme de terre (apel tanah) artinya kentang. Sering pomme de terre disingkat pomme saja. Karena sudah terbiasa, tidak ada yang keliru menganggapnya apel. Kentang goreng yang biasa kita makan di restoran siap saja disebut Pommes frites, sedangkan Pommes dauphine (yang terjemahan harafiahnya: apel-apel sitri putra mahkota) adalah kentang dipotong-potong lalu dicelup ke cairan tepung sebelum digoreng. Kok, seperti Rondo Royal ya, dicebur dulu ke cairan tepung sebelum digoreng. Cuma saja, ini kentang yang dipotong kecil-kecil, bukan tapai singkong yang dipotong besar-besar.

Anda juga pasti kenal Hot Dog, roti lonjong dengan sosi di tengahnya. Konon karena bentuk sosisnya yang panjang seperti anjing tekel, disebutlah ia “Anjing Panas” atau Hot Dog.

(Sumber: Menu Sehat)

Artikel Terkait