Intisari-Online.com -Matahari baru saja muncul namun rumah makan Soto Sinar Pagi sudah dipenuhi pembeli. Mereka tak sabar menikmati nikmatnya “soto khas melayu”.
Aroma soto, terutama kandungan kapulaga begitu terasa saat tiba di tempat makan yang berada di Jalan Sungai Deli, Medan ini. Sofyan Tan, salah seorang tokoh masyarakat di Medan yang juga pelanggan Soto Sinar Pagi mengakuinya. “Ini soto murni khas Medan, bumbunya kuat, pengaruh Melayu, taste terasa hidup,” ujarnya kepada Intisari.
Rumah makan yang sudah ada sejak 1965 ini memang menyajikan rasa soto yang khas. Kuncinya adalah bumbu yang kuat, mulai dari aroma kunyit hingga kapulaga. “Sekilas mirip jamu,” ujar seorang tamu dari Jakarta.
Aromanya memang terasa menusuk hidung sekaligus menggugah selera. Bumbu-bumbu “jamu” ini diakui Rusmiyati, salah seorang pewaris Soto Sinar Pagi, merupakan hasil racikan cita rasa khas Melayu.
Menu utama dari rumah makan ini adalah soto daging lembu. Tentunya akan dibagi ke dalam jenis-jenis yang umum dari soto: daging, babat dan usus. Soto ayamnya juga tidak kalah menggiurkan.
Arus masuk-keluar pengunjung terasa begitu cepat di Soto Sinar Pagi. Maklum, selain banyaknya orang yang mengantri, mereka yang sudah selesai makan pun biasanya ingin cepat-cepat keluar. Maklum, panasnya soto membuat mereka ingin segera keluar, mencari udara segar.
Untungnya pelayanan di rumah makan yang buka dari pukul 6.30-19.00 WIB ini cepat. Jadi pengunjung yang ingin segera mencicipi soto daging lembu tidak perlu berlama-lama menunggu. Suatu nilai tambah yang diakui oleh beberapa pelanggan tetapnya. (Wisata Jajan Medan / Intisari)