Roti Getuk & Burger Mendoan (1): Ikon Kuliner Purwokerto

Ade Sulaeman

Editor

Roti Getuk & Burger Mendoan (1): Ikon Kuliner Purwokerto
Roti Getuk & Burger Mendoan (1): Ikon Kuliner Purwokerto

Intisari-Online.com - Selain lokasi yang strategis, di depan alun-alun kota Purwokerto, Jateng, daya tarik lain dari Rita bakery adalah menu-menu yang unik. Memadukan roti dengan mendoan dan getuk. Dua camilan khas yang menjadi ikon kuliner Purwokerto.

Ide menghadirkan menu unik sesuai kekhasan kuliner kota Purwokerto muncul tahun 2006, saat relaunching toko Rita Bakery yang semula bernama Holland bakery.

Mendoan berupa tempe tipis yang diselimuti larutan tepung beras dan tepung terigu, dicampur daun bawang, diberi bumbu, lalu digoreng.

Biasanya dimakan dengan cabe rawit agar rasa gurih berpadu dengan pedas. Roti ini dibentuk bulat, bagian tengahnya diisi mendoan yang diolesi saos sambal. Mirip burger.

Perpaduan ini memunculkan rasa gurih, sedikit pedas, dan manis. “Orang yang tidak tahu bisa mengira roti mendoan itu isinya daging,” kata Iman Santoso, manajer Rita Bakery sembari tertawa.

Tahun 2009 mereka meluncurkan produk unik lain yaitu roti getuk. Getuk juga menjadi camilan khas Purwokerto. Bahan dasarnya berupa singkong yang direbus, ditumbuk dan dicampur gula merah.

Roti getuk berbentuk bunga, bagian atasnya ditabur sedikit parutan kelapa dan di dalamnya berisi getuk. Jadi, selain membuat inovasi dari resep, mereka juga berkreasi dengan membuat bentuk roti yang menarik.

“Getuk yang kami buat untuk isi roti rasanya tidak semanis getuk goreng yang biasa ada dipasaran karena rotinya sudah manis,” tutur Iman.

Awalnya, roti mendoan dan roti getuk hanya disajikan tiap akhir pekan. Tapi karena animo masyarakat meningkat, kini kedua jenis roti itu dibuat tiap hari.

Konsep ‘open kitchen’

Karena slogan mereka fresh from the oven, Roti mendoan dan Roti getuk dibuat menjelang siang hari. Pasalnya, pengunjung meningkat pada jam makan siang.

Sesuai slogan tersebut, mereka mendesain gerainya dengan konsep open kitchen. Jadi, sembari memilih roti konsumen bisa melihat proses produksi.

Ketika pertama kali buka, toko ini menyediakan 50 item produk. Kini, mereka sudah menghasilkan lebih dari 100 item produk. Berbagai inovasi terus mengalir.

Misalnya brownies, mereka membuat dari brownies panggang, kukus, dan produk terbaru berupa brownies banana. Brownies banana adalah brownies kukus dengan rasa pisang dan bagian atas diberi potongan pisang. Tersedia dalam ukuran besar dan kecil.

Selanjutnya, tahun 2011 ini mereka meluncurkan produk Danish baru, yaitu Danish smoked beef dan Danish cake blueberry. Danish smoked beef berisi potongan daging asap dan keju mozarela dengan toping mayonnaise dan saos sambal. Sementara Danish cake blueberry berupa paduan Danish dan cake dengan toping selai blueberry dan wijen.

Harga produknya bervariasi, dari Rp2.000 hingga ratusan ribu. Selain menyediakan berbagai jenis roti, Rita bakery juga menyediakan aneka minuman dan jajan pasar.

Nilai pesanan di atas Rp50.000 bisa diantar ke rumah pemesan. Khusus area kota Purwokerto, tak ada ongkos kirim. Untuk pesanan di luar Purwokerto, ada ongkos kirim sesuai jarak tempuh.

Mereka melayani permintaan konsumen hingga Bumiayu, Banjarnegara, Cilacap. Pesanan bisa mencapai ribuan. Rita bakery di Purwokerto tiap hari memproduksi 3500-5000 roti. Sekitar 80 % dari jumlah itu berhasil diserap pasar. (Teguh Jiwabrata / idebisnis.biz)

--bersambung--