Martabak Pizza, Magnet Kuliner Jalan Sabang

Agus Surono

Editor

Martabak Pizza, Magnet Kuliner Jalan Sabang
Martabak Pizza, Magnet Kuliner Jalan Sabang

Intisari-Online.com - Dari pinggiran jalan martabak masuk ke kafe. Inilah salah satu daya tarik kuliner di Jalan Sabang Jakarta Pusat.

Gigitan pertama martabak piza yang terasa adalah daging martabak yang kaya dengan saus tomat ala Italia. Setelah itu, aroma kejunya membuat gurih di mulut. Ada bahan yang garing saat digigit yang ternyata adalah jagung.

Bumbu pizanya sendiri diracik dengan menyesuaikan dengan selera lidah orang Indonesia. Selain itu, bumbu ini juga disesuaikan dengan tekstur daging martabak yang kenyal dan gurih. Bumbu piza dibuat agar rasa gurih martabak tidak berlebihan. Selain dicampur jagung dan keju, bumbu piza dicampur dengan paprika, jamur, dan tomat buah yang ditumis bersama bawang bombay. Setelah jadi, bumbu piza dituang langsung di atas martabak. Martabak piza siap disantap.

Selalu ada rasa pedas di setiap bumbu pizanya, tetapi bisa disesuaikan dengan selera pelanggan. Bila ingin tanpa pedas atau lebih pedas, bisa minta langsung saat pesan.

Jika ingin yang manis, Martabak Chesse Oreo atau Oreo Keju adalah salah satu yang direkomendasikan. Di atas daging martabak ditaburi banyak Oreo bubuk dengan parutan keju. Ditambah bulatan es krim rasa vanila yang menjadikan penampilan makanan ini tak sabar untuk dicicipi. Saat Kompas.com menggigitnya, kerenyahan bubuk Oreo-nya tidak terasa pelit. Daging martabaknya terasa di lidah menjadi legit karena tidak kalah teksturnya dengan topping-nya. Apalagi dicolek dengan es krim vanila yang manis. Rasa kejunya memang malu–malu, jadi tidak terasa terlalu gurih.

Ada juga Martabak Cheese Berry. Martabak ini layak disebut martabak genit. Baik penampilan maupun rasanya sangat berani dan menggoda. Di atas daging martabaknya ditaburi keju dan cokelat mesis warna-warni, saus sirup stroberi, dan es krim stroberi. Tak ketinggalan adalah buah stroberi yang memberikan nuansa segar.

Saat digigit, kekenyalan daging martabak langsung ditemani rasa asam stroberi yang segar. Aroma gurih dari taburan keju dan mentega di daging martabaknya juga tak kalah terasa. Ditambah colekan es krimnya menjadi rasa asam bercampur dengan manis.

Setiap martabak di Kafe D’Marco yang terletak di Jalan Sabang, Jakarta Pusat, ini disajikan dengan apik dan penuh estetika. Biasa ditaruh di atas piring besar berwarna putih. Topping dan tambahannya selalu dioles dan diselipkan ala hiasan makanan. Martabak menjadi terlihat cantik. Bisa dibilang martabak adalah makanan sejuta umat, makanan pinggir jalan yang sangat disuka orang Indonesia.

"Nah, gimana kalau makanan pinggir jalan ini naik kelas jadi makanan yang bisa dinikmati di kafe dengan suasana modern," kata Ira Lathief, salah satu pemilik Kafe D’Marco.

Ira Lathief yang juga penulis buku Normal Is Boring menjelaskan, D’Marco sebenarnya berasal dari kata "martabak" dan "kopi". Makanya, minuman yang disajikan juga tak kalah unik. Salah satu menu minuman yang banyak menjadi favorit pelanggan adalah Ice Strawberry Coffee. Minuman ini adalah campuran kopi, susu cair, dan sirup stroberi. Kopinya berasal dari biji kopi jenis robusta yang digiling sendiri di kafe. Jadi aroma kopinya yang pahit masih kuat saat diracik.

Saat diteguk, rasa asam segar sirup stroberinya lebih dulu terasa. Sehabis itu, baru aroma kopi pahitnya mengalahkan sirupnya. Jadi unik di lidah, rasa asamnya bukan dari kopi, melainkan dari sirup stroberi. Kopi ini lebih cocok bagi penggemar kopi ringan, apalagi sambil berbincang santai sambil mencicipi martabak yang sudah naik kelas. (Kompas.com/Fira Abdurachman)