Intisari-online.com -Mahfud MD adalah salah satu tokoh politik dan hukum yang cukup dikenal di Indonesia.
Ia pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, dan Calon Wakil Presiden mendampingi Ganjar Pranowo pada Pemilu 2024.
Namun, tahukah Anda bahwa kiprah Mahfud MD di dunia politik berawal dari ditunjuknya ia sebagai Menteri Pertahanan oleh Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pada tahun 2000?
Mahfud MD lahir di Sampang, Madura, pada 13 Mei 1957.
Ia menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) dan Fakultas Sastra Arab Universitas Gadjah Mada (UGM).
Ia juga melanjutkan studi S2 dan S3 di bidang Ilmu Politik dan Hukum Tata Negara di UGM.
Kemudian beliau menjadi dosen dan guru besar di UII.
Sejak mahasiswa, Mahfud MD aktif dalam organisasi kemahasiswaan, khususnya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Ia juga terlibat dalam gerakan reformasi yang menentang rezim Orde Baru.
Selain itu, ia juga menjadi tokoh penting di Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia.
Pada tahun 1999, Mahfud MD terpilih menjadi anggota DPR dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), partai yang didirikan oleh Gus Dur.
Baca Juga: Mengejutkan, Mahfud MD Bilang Akan Mundur Sebagai Menko Polhukam, Tinggal Tunggul Waktu
Ia kemudian ditunjuk oleh Gus Dur sebagai Menteri Pertahanan pada 26 Agustus 2000, menggantikan Juwono Sudarsono.
Penunjukan Mahfud MD sebagai Menteri Pertahanan cukup mengejutkan, karena ia tidak memiliki latar belakang militer.
Bahkan, ia mengaku sempat ragu dan takut karena tidak memiliki pengalaman di bidang pertahanan.
Ia juga pernah mengalami trauma karena ayahnya pernah ditangkap oleh tentara pada masa Orde Baru.
Namun, Gus Dur meyakinkan Mahfud MD bahwa ia bisa menjalankan tugasnya sebagai Menteri Pertahanan.
Gus Dur mengatakan bahwa ia sendiri tidak memiliki latar belakang politik, tetapi bisa menjadi presiden.
Gus Dur juga mengatakan bahwa Mahfud MD adalah seorang intelektual yang cerdas dan memiliki pengetahuan luas tentang hukum, politik, dan Islam.
Selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Mahfud MD menghadapi berbagai tantangan, seperti konflik di Aceh, Papua, Maluku, dan Poso.
Ia juga berupaya melakukan reformasi di tubuh TNI, seperti memisahkan TNI dari Polri, menghapus dwifungsi ABRI, dan mengurangi keterlibatan TNI dalam politik.
Mahfud MD juga membina hubungan baik dengan negara-negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, dan Australia.
Ia juga menjalin kerjasama dengan Amerika Serikat dalam bidang pertahanan dan antiterorisme. Ia bahkan pernah bertemu dengan Menteri Pertahanan AS, William S. Cohen, pada September 2000.
Baca Juga: Dari Madura ke Istana, Ini Biografi Mahfud MD sebagai Pakar Hukum dan Menko Polhukam
Sayangnya, kiprah Mahfud MD sebagai Menteri Pertahanan berakhir pada 23 Juli 2001, ketika Gus Dur dicopot dari jabatannya oleh MPR.
Mahfud MD kemudian kembali ke dunia akademik dan hukum.
Ia menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi pada 2008-2013, dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan pada 2018-2014.
Pada 2024, Mahfud MD kembali mencalonkan diri sebagai wakil presiden, mendampingi Ganjar Pranowo dari PDIP.
Pasangan ini mendapatkan nomor urut 3 dan diusung oleh empat partai politik, yaitu PDIP, PPP, Perindo, dan Hanura.
Mahfud MD berharap bisa memberikan kontribusi positif bagi Indonesia dengan pengalaman dan keahliannya di bidang politik dan hukum.