Lawar Babi Diracik Ketika Dipesan

Agus Surono

Editor

Lawar Babi Diracik Ketika Dipesan
Lawar Babi Diracik Ketika Dipesan

Intisari-Online.com - Di Bali, lawar termasuk masakan yang populer di samping babi guling, Biasanya masakan ini dihidangkan dalam suatu kerja bakti mempersiapkan suatu upacara besar yang melibatkan banyak orang. Namun, sekarang masakan berupa kombinasi sayur dan daging atau kulit babi ini sudah banyak dijual di warung atau restoran masakan Bali.

Warung Selat Lawar Babi tampaksederhana. Di dalam warung terbuka dengan luas sekitar 40 meter persegi tersebut hanya tampak enam meja sederhana dengan empat kursi plastik di masing-masing meja dan sebuah meja penyajian dengan rak etalase di atasnya.Tapi, rasa lawar yang disajikan pasti membuat Anda lahap menyantapnya.

Lawar babi bikinan Kadek Lastri ini diracik ketika ada tamu yang datang. Supaya tidak basi. Namun, bumbu lawamya sudah disiapkan dalam jumlah cukup untuk kebutuhan sehari dan ditempatkan pada suatu wadah.

Seperti masakan Bali pada umumnya, bumbu lawar ini basegenep (bumbu lengkap. Red.), namun tanpa disertai cabai. Untuk memberi rasa pedas lawar, Lastri menyiapkan sambal matah (mentah, Red) dan cacahan cabai yang akan dicampurkan pada bumbu lawar kalau pembeli menginginkan bumbu lawarnya terasa pedas.

Kalau tidak ingin pedas, yacacahan cabai itu tidak dicampurkan ke dalam bumbu lawar.

Ketika ada pembeli datang, Lastri akan segera menempatkan bahan lawar yang terdiri atas cincangan nangka muda (kalau tidak ada di pasar diganti kacang panjang), kulit babi, dan parutan besar kelapa ke dalam baskom. Dengan menggunakan sendok, bumbu lawar, garam, dan cabai (kalau mau pedas) dituang ke atas bahan lawar.

Dengan tangan telanjang, Lastri pun melumatkan semuanya. Begitu bumbu dan bahan lawar teraduk rata, maka lawar siap disajikan di atas piring.

Dalam satu porsi, lawar tidak hadir sendirian, tapi ditemai urutan (sosis bali, Red), jeroan babi goreng, satai lilit babi, dan kerupuk kulit babi. Sementara, nasi ditempatkan pada piring tersendiri. Ketika dihidangkan di meja warung, sepiring lawar dan sepiring nasi tadi akan dilengkapi lagi dengan semangkuk sup babi. Selain daging babi, di dalam sup terdapat pula potongan wortel. Maka, sajian lawar babi itu siap disantap.

Untuk merasakan istimewanya lawar babi ini, cobalah terlebih dulu mencicipi lawarnya tanpa disertai teman-temannya dan nasi. Di mulut, bumbunya terasa Bali banget dengan kadar asin yang pas. Begitu dikunyah, kita bisa merasakan khasnya rasa tiap-tiap bahan bumbu berkat tekstur bumbu yang masih kasar.

Pada saat bersamaan akan terasa lembutnya cacahan nangka muda, kenyalnya potongan kecil kulit babi, dan krius-krius-nya parutan kelapa. Semuanya membuat lawar babi Lastri sangat nikmat di mulut.

Selanjutnya, arahkan sendok ke dalam mangkuk sup. Ketika kuah sup itu diseruput, aroma daging babi akan kental terasa. Bumbunya juga terasa sedap berkat komposisi yang tepat.

Setelah merasakan dahsyatnya rasa lawar dan sup babi, kini silakan menikmatiseluruh sajian lawar secara lengkap. Setelah puas dengan hidangan lawar babi, tiba waktunya untuk membayar. Untuk urusan ini kita tak perlu merogoh saku dalam-dalam.

Sejak mulai berjualan, masakan yang dijual Lastri tetap tak berubah, lawar babi. Lastri membuka warungnya sudah sejak 2000. Kondisi warungnya saat itu sangat sederhana. Atapnya terbuat dari alang-alang tapi dengan luas bangunan yang sama. Dengan menggunakan uang pinjaman, secara bertahap warung ia perbaiki.

Dalam kesederhanaan warungnya, tamu yang datang tak terbatas orang Bali. Wisatawan domestik dan mancanegara (Jepang, Australia, India) juga tak jarang mampir ke warung Lastri untuk merayakan "sengatan" lawar Lastri. (I Gede Agung Yudana/Wisata Jajan Bali 2010)

Warung Selat Lawar BaliJln. Raya Kerobokan 106, Denpasar.Telp.: 0812-3639883Buka: tiap hari pukul 07.30- 17.00 WITATutup: Hari Raya Nyepi, Galungan, dan Kuningan.