Intisari-Online.com -Erupsi dan awan panas guguranGunung Merapi sering menjadi sorotan media.
Status Merapi saat ini pun banyak dicari oleh warganet Indonesia.
Namun, tahukah Anda bahwa ada gunung di Indonesia yang lebih layak mendapat perhatian?
Pasalnya, gunung itu berstatus lebih tinggi, yaitu Awas (Level IV).
Apa saja rekomendasi yang dikeluarkan oleh Magma Indonesia untuk masyarakat di sekitar gunung api tersebut?
Simak ulasan lengkapnya di artikel ini.
Status Gunung Merapi
Melansir Kompas.ID, empat kali awan panas guguran keluar dari Gunung Merapi yang berada di perbatasan antara Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta sepanjang hari Minggu (21/1/2024).
Hujan abu turun di Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten, Jateng, akibat awan panas guguran yang muncul pada siang hari Minggu.
Data dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menunjukkan bahwa awan panas guguran yang pertama muncul pada pukul 08.25 WIB.
Awan panas itu memiliki amplitudo tertinggi 62 milimeter (mm), berlangsung selama 191,28 detik, dan meluncur sejauh 2.000 meter ke arah barat daya atau mengikuti aliran Kali Bebeng.
Baca Juga: Berita Hari Ini Gunung Merapi Meletus: Muncul Guguran Awan Panas
Kemudian, pada pukul 13.55 WIB, awan panas guguran kedua muncul dengan amplitudo tertinggi 42 mm.
Guguran kedua tersebut berlangsung selama 214,40 detik, dan meluncur sejauh 2.000 meter ke arah barat daya atau mengikuti aliran Kali Bebeng.
Awan panas guguran ketiga muncul pada pukul 14:12 WIB dengan amplitudo tertinggi 70 mm, berlangsung selama 239,64 detik, dan meluncur sejauh 2.400 meter ke arah barat daya.
Saat awan panas guguran kedua dan ketiga muncul, Gunung Merapi tampak diselimuti kabut dan angin bertiup ke arah timur.
Selanjutnya, pada pukul 17.19 WIB, awan panas guguran keempat muncul dari Merapi.
Awan panas itu memiliki amplitudo tertinggi 70 mm, berlangsung selama 150 detik, dan meluncur sejauh 1.500 meter ke arah barat daya.
Status Gunung Merapi sendiri sampai saat ini, Minggu (21 Januari 2024) sore, masih Siaga (Level III).
Status tersebut telah ditetapkan oleh BPPTKG sejak 5 November 2020.
BPPTKG juga tidak mengubah radius bahaya erupsi Gunung Merapi.
Sebelumnya, pada Kamis (18/1/2024) dan Jumat (19/1), Merapi mengeluarkan 11 kali awan panas guguran secara berturut-turut.
Rinciannya, dua kali awan panas guguran pada Kamis malam dan sembilan kali awan panas guguran dari Jumat dini hari hingga pagi.
Baca Juga: Namanya Mirip, Inilah Perbedaan Antara Gurung Merapi Di Jawa Dan Gunung Marapi Di Sumatera Barat
Status 'Awas' Gunung Api Lewotobi Laki-laki
Banyak warganet Indonesia yang mencari informasi tentang status Gunung Merapi. Hal ini terlihat dari data Google Trends pada Minggu (21/1/2024) sore.
Namun, ada satu gunung di Indonesia yang lebih layak mendapat perhatian. Pasalnya, gunung itu berstatus lebih tinggi, yaitu Awas (Level IV).
Gunung tersebut adalah Gunung Api Lewotobi Laki-laki yang berlokasi di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Menurut Magma Indonesia, gunung yang tingginya 1584 mdpl itu berstatus Awas pada Minggu (21/1/2024) sore.
Dalam laporannya, Magma Indonesia mengatakan bahwa gunung api tampak jelas sampai tertutup Kabut 0-II.
Selain itu, juga terlihat asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal mencapai 500-700 meter dari puncak.
Sementara itu, cuaca di sekitarnya cerah sampai hujan, angin berhembus lemah ke arah utara dan timur laut.
Berdasarkan status itu, Magma Indonesia memberikan rekomendasi sebagai berikut:
"1. Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/ wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 5 KM dari pusat erupsi G. Lewotobi Laki-laki dan sektoral 6 KM ke arah Utara dan Timur Laut
2. Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
3. Jika terjadi erupsi dan hujan abu, Masyarakat dihimbau untuk tetap berada di dalam rumah, dan apabila berada di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kaca mata).
4. Masyarakat di sekitar G. Lewotobi mewaspadai potensi banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
5. Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki di Desa Pulolera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Folres Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Becana Geologi, Badan Geologi di Bandung.
6. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan selalu berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat dalam memberikan informasi tentang kegiatan G. Lewotobi Laki-laki. Untuk informasi lebih jelas dapat mengubungi Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki atau mengubungi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral pada nomor telepon 022-7272606."
Itulah informasi tentang status Merapi saat ini dan gunung api Lewotobi Laki-laki yang berstatus Awas.
Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang kegiatan vulkanik di Indonesia.
Baca Juga: Letak Geografis Kerajaan Mataram Kuno, Ada Dua Gegara Letusan Merapi