Peristiwa Tahun 1996 di Indonesia, Termasuk Kaburnya Eddy Tansil

Ade S

Editor

Eddy Tansil dalam foto tanggal 15 April 1994. Simak ulasan tentang 3 peristiwa tahun 1996 di Indonesia yang menggemparkan, mulai dari meninggalnya Ibu Tien hingga kerusuhan Kudatuli.
Eddy Tansil dalam foto tanggal 15 April 1994. Simak ulasan tentang 3 peristiwa tahun 1996 di Indonesia yang menggemparkan, mulai dari meninggalnya Ibu Tien hingga kerusuhan Kudatuli.

Intisari-Online.com -Tahun 1996 merupakan tahun yang penuh dengan dinamika politik, sosial, dan ekonomi di Indonesia.

Banyak peristiwa yang terjadi pada tahun tersebut yang meninggalkan jejak dalam sejarah bangsa.

Berikut ini akan dibahas3 peristiwa tahun 1996 di Indonesia, seperti dilansir dari kompas.com.

Ibu Tien Soeharto Meninggal

Siti Hartinah, yang merupakan pasangan dari Presiden RI yang kedua, Soeharto, tutup usia pada 28 April 1996.

Menurut laporan harian Kompas, Senin (29/4/1996), jenazah Ibu Tien, panggilan akrab istri Presiden Soeharto, dikebumikan di Astana Giribangun, Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Ibu Tien menghembuskan napas terakhir di Jakarta pada dini hari dalam usia nyaris 73 tahun akibat serangan jantung.

Serangan jantung yang dialami Ibu Tien terjadi pada pukul 04.00 WIB di rumahnya di Jalan Cendana.

Mensegneg Moerdiono juga mengumumkan bahwa hari berkabung nasional akan berlangsung selama tujuh hari mulai dari Minggu, 28 April 1996 hingga Sabtu, 4 Mei 1996.

Dia mengimbau masyarakat untuk mengheningkan cipta pada pukul 13.00 WIB, ketika jenazah dibawa dari Ndalem Kalitan menuju pemakaman.

Upacara pengantar jenazah dimulai pukul 12.30 WIB.

Baca Juga: Bantah Isu Ditembak Adik-adiknya, Sosok Ini Ungkap Detik-detik Meninggalnya Ibu Tien Soeharto

Eddy Tansil Koruptor Kabur dari Penjara

Pada 8 Mei 1996, dunia pers dihebohkan oleh berita pelarian Eddy Tansil dari LP Cipinang.

Komandan jaga di LP Cipinang baru menyadari bahwa terpidana kasus Golden Key Group yang merugikan negara sampai Rp 1,3 triliun itu telah kabur pada 6 Mei.

Padahal, Eddy telah melarikan diri dari penjara sejak dua hari sebelumnya.

Kasus korupsi yang dilakukan Eddy terbongkar saat rapat dengar pendapat antara Komisi VII DPR dengan Gubernur Bank Indonesia J Sudrajad Djiwandono pada 1993.

Dalam persidangan terungkap bahwa ada penyalahgunaan uang negara sebesar 430 juta dollar AS atau sekitar Rp1,3 triliun.

Atas perbuatannya, Eddy dijatuhi hukuman penjara 17 tahun, uang pengganti Rp500 miliar dan denda Rp30 juta, serta penyitaan beberapa aset miliknya.

Peristiwa Kudatuli

Peristiwa Kudatuli 27 Juli 1996 adalah salah satu momen kelam dalam sejarah politik di Indonesia.

Insiden yang menyebabkan 5 orang tewas dan 149 orang terluka serta 23 orang hilang itu dikenal sebagai Peristiwa Kudatuli, singkatan dari Kerusuhan dua puluh tujuh Juli.

Kudatuli terjadi di Kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Jalan Diponegoro Nomor 58, Menteng, Jakarta Pusat.

Kerusuhan dipicu oleh persaingan kantor DPP PDI antara massa dari kubu Megawati Soekarnoputri dengan massa dari kubu Soerjadi.

Pada waktu itu, PDI sedang mengalami dualisme kepemimpinan yang dimulai dari pemilihan Megawati sebagai ketua umum (ketum) berdasarkan kongres luar biasa (KLB) di Surabaya.

Namun, tak lama kemudian Soerjadi juga mengklaim dirinya terpilih sebagai ketum partai berlogo banteng itu berdasarkan KLB Medan.

Saat kerusuhan berlangsung, massa yang terlibat konflik melakukan aksi lempar-lemparan dan kekerasan yang mengakibatkan banyak korban luka dan meninggal.

Demikianlah 3 peristiwa tahun 1996 di Indonesia yang kami sajikan dalam artikel ini.

Semoga artikel ini dapat memberikan Anda wawasan dan pengetahuan tentang sejarah bangsa kita.

Baca Juga: Ada 2 Sosok Matahari Kembar Di Tubuh PDI, Maka Terjadilah Peristiwa Kudatuli, Kerusuhan 27 Juli 1996

Artikel Terkait