Abon Antimrintil Sri Andhini

Agus Surono

Editor

Abon Antimrintil Sri Andhini
Abon Antimrintil Sri Andhini

Intisari-Online.com - Kalau oleh-oleh bakpia masih belum cukup, sebelum meninggalkan Yogya, Anda bisa mampir ke toko Abon Sri Andhini. Tapi jangan salah, Sri Andhini bukan nama pemiliknya. Andhini adalah bahasa Jawa Kuno yang berarti sapi.

Ya, di toko ini kita memang bisa memperoleh oleh-oleh produk olahan sapi seperti abon, dendeng, dan petis. Dari ketiga produk itu, yang menjadi andalan toko ini adalah abonnya. Abon sapi mungkin bisa didapat di mana-mana, namun abon yang satu ini dijamin beda.

Abon Sri Andhini bentuknya sangat halus, tidak mrintilmrintil seperti abon kebanyakan. Rasanya juga khas. Kata Sri Rahayu, pemilik toko, abon ini bisa demikian halus karena diproses dengan cara khusus. Bahan yang dipakai untuk abon hanya berasal dari daging bagian paha belakang sapi yang tidak mengandung gajih maupun urat. Bagian lain tidak dipakai.

Suplai daging dengan kualitas ini selalu terjaga karena toko ini punya pemotongan sapi sendiri. Tiap hari memotong satu ekor sapi. Sapi yang dipotong hanya sapi lokal. Daging bagian lain dijual ke pasar, sedangkan daging paha belakangnya dipakai sebagai bahan abon.

Sri Rahayu memberi bocoran, kualitas abon ditentukan oleh daging yang digunakan "Kalau dagingnya tidak bagus, abonnya akan mrintil-mrintil," kata pemilik toko yang mulai berjualan abon sejak tahun 1963 ini. Selain itu, turunnya kualitas itu bisa juga lantaran pemberian tambahan kacang koro atau ketela untuk mengurangi penggunaan daging.

Sampingan petis sapi

Kembali pada proses pembuatan abon di Sri Andhini, setelah daging hasil potong tadi dibersihkan, kemudian direbus sampaiempuk. Setelah itu, daging disuwir-suwir secara manual lalu dibumbui. Bumbu dibiarkan meresap ke dalam daging dengan cara didiamkan selama semalam. Besok paginya baru digoreng. Hasilnya, terciptalah abon yang halus, tidak berserat, dengan rasa gurih yang khas.

Rasa gurih berasal dari daging plus bumbu bawang merah, bawang putih, garam, cabai, dan santan. Di sini tersedia tiga macam pilihan rasa, yaitu asin, manis, dan pedas. Biasanya, pembeli Yogya menyukai abon manis, sementara pembeli dari Jakarta menyukai abon yang pedas.

Selain abon, Toko Abon Sri Andhini juga menjual dendeng. Bahannya berasal dari daging bagian punggung (yang biasa dipakai untuk sirloin steak). Daging ini kemudian diiris tipis-tipis lalu dibumbui dan dibacem selama tiga hari. Bumbunya bawang putih, ketumbar, dan gula.Dalam sehari, baceman ini dibalik-balik sebanyak tujuh kali di bawah sinar matahari langsung. Di hari keempat, dendengbaru diangkat.

Di toko, baik dendeng maupun abon tersedia dalam kemasan 1 ons hingga 1 kg. Jika Anda membeli dendeng dari sini, sesampai dirumah, dendeng tidak perlu dibumbui lagi. Cukupdipanaskan di dalam microwave atau digoreng sebentar saja.

Produk lainnya adalah petis sapi. Ini produk olahan sapi yang jarang ditemukan di tempat lain. Petis ini biasa dimakan bersama kerupuk rambak. Rasanya manis gurih. Warnanya hitam, bentuknya kental lengket seperti petis kebanyakan. Petis ini merupakan produk sampingan pengolahan abon.

Pada saat daging bahan abon direbus, rebusan ini menghasilkan kaldu dan endapan. Endapan inilah yang dibuat menjadi petis sapi. Bumbunya sama seperti bumbu dendeng, ketumbar, bawang putih, gula, dan garam. Di toko, petis ini tersedia dalam kemasan pot plastik ukuran kecil dan besar.

Baik abon, dendeng, maupun petisnya bisa tahan sampai satu tahun meskipun sama sekali tidak menggunakan pengawet.

Di Yogya, Toko Abon Sri Andhini ada dua, di Jln. Magelang dan di Jin. Diponegoro (Pasar Kranggan). Anda bisa mendapatkan abon di kedua toko ini. Namun dagangan di Pasar Kranggan biasanya lebih lengkap. (Wisata Jajan Yogyakarta 2008/Emshol)

Toko Abon Sri AndhiniPasar Kranggan Kios 34 (sebelah Toko Semar)Jln. Diponegoro YogyakartaTlp. 0274-565326Jln. Magelang Km 7 Jombor LorYogyakartaTlp. 0274-7404499Buka tiap hari pukul 06.00-21.00