Intisari-Online.com -Dokter di China dikabarkan menemukan golongan darah P, seperti dilaporkan Modern Express Post pada Sabtu (6/1).
Golongan darah P masuk golongan darah langka di dunia, bahkan superlangka.
Golongan darah ini pertama ditemukan pada1927.
Dan baru-baru ini, golongan darah P ditemukandi sebuah rumah sakit di China timur.
Di situ disebutkan,urutan nukleotida yang sebelumnya tidak diketahui pada seseorang dengan golongan darah langka P, subtipe dari golongan darah P, ditemukan selama tes darah rutin tahun lalu di sebuah rumah sakit di Taizhou, Provinsi Jiangsu, China.
Ada sekitar selusin kasus yang tercatat mengenai orang-orang dengan golongan darah P di China, jenis yang frekuensinya lebih rendah dari satu dalam sejuta.
Staf di Rumah Sakit Rakyat Taixing telah menyerahkan urutan genetik ke database urutan GenBank, sebuah koleksi akses terbuka yang dikelola oleh Pusat Informasi Bioteknologi Nasional di Amerika Serikat.
Pada bulan Desember, pusat AS mengatakan urutan nukleotida yang ada dalam sampel belum pernah terdeteksi sebelumnya di mana pun di dunia.
Nukleotida adalah salah satu dari banyak molekul kecil yang membentuk DNA dan RNA, asam nukleat yang membawa informasi genetik.
Urutan tersebut telah diberi nomor seri OR900206 dalam database gen manusia.
Golongan darah P ditemukan pada tahun 1927, dan sampel dapat dikategorikan menjadi lima subtipe, bergantung pada antigen pada permukaan sel darah merahnya.
P1 dan P2 lebih sering terjadi, sedangkan P1k, P2k, dan p sangat jarang.
Dalam pengujian, golongan darah P mudah terlewatkan karena tidak dapat diambil oleh reagen yang ada untuk golongan darah ABO dan Rh.
Mengutip Britannica, antibodi terhadap antigen P, P1 , dan Pk dapat menyebabkan reaksi transfusi.
Sementara antibodi terhadap antigen P dan Pk dapat menyebabkan eritroblastosis janin yang parah atau aborsi spontan.
Spesialis transfusi yang mendeteksi sampel langka tersebut, Cao Guoping mengatakan bahwa bagi individu dengan golongan darah yang tidak biasa ini, deteksi dini membantu mereka mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk transfusi darah dan potensi krisis terkait.
Misalnya, golongan darah p hanya dapat menerima transfusi dari jenis yang sama. Hal ini terutama terjadi selama kehamilan.
"Dalam kasus perempuan dengan golongan darah ini, keberadaan antibodi 'anti-Tja' yang menyerang plasenta secara langsung dapat menyebabkan keguguran berulang dan bayi lahir mati," katanya, dikutip dari SCMP.
Sebagian besar penduduk dunia termasuk dalam sistem golongan darah ABO dan Rh, namun ada golongan darah lain yang kurang umum, seperti sistem antigen Hh/Bombay serta golongan darah P.
Golongan darah Rh null, juga dikenal sebagai golongan darah "emas", tidak mengandung antigen Rh dalam sel darah merahnya.
Di China, darah dengan Rh-negatif, juga dikenal sebagai "darah panda", terdapat pada sekitar 0,4 persen populasi.
Sementara sekitar 100 orang di China memiliki golongan darah Hh/Bombay.
Mengenal golongan darah Rhnull alias Golden Blood
Secara ilmiah, golongan darah paling langka dikenal sebagai Rhnull (Rhesus null) atau sering disebut sebagai golden blood atau darah emas.
Golongan darah ini sangat langka dan hanya dimiliki oleh kurang dari 50 orang di seluruh dunia.
Pemilik jenis golongan darah golden blood tidak memiliki antigen Rhesus (Rh) yang dimiliki keempat golongan darah lain.
Orang dengan golongan darah ini tidak memiliki atau mengalami mutasi gen untuk membangun protein, sehingga mereka kekurangan semua protein tersebut.
Sama seperti golongan darah lain, pemilik golden blood bisa menyumbangkan darahnya untuk manusia yang lain.
Bahkan, mereka dapat mendonorkannya kepada siapa pun yang membutuhkannya.
Keistimewaan ini terjadi karena pemilik golden blood memiliki Rh nol dan tidak memiliki antigen umum.
Kasus golden blood pertama kali teridentifikasi pada 1961 pada seorang wanita asal Australia.
Setelah itu, berbagai kasus pemilik golden bloon terus ditemukan.
Ilmuwan memperkirakan, sekitar 1 dari 6 juta orang mengidap kelainan ini di seluruh dunia.
Namun, tidak ada yang mengetahui secara pasti pemilik golongan darah ini.
Namun hingga sekarang, hanya ada 43 kasus yang terkonfirmasi.
Sama dengan lainnya, golongan darah ini juga bisa diwariskan.
Hal ini terjadi karena adanya mutasi pada gen RHCE yang diwarisi dari masing-masing orangtua.
Meskipun istimewa, terdapat berbagai risiko komplikasi bagi pemilik golongan darah golden blood, dilansir dari Medicine Net.
1. Anemia hemolitik ringan hingga sedang
Pemilik golingan darah golden blood akan mengalami anemia hemolitik sedang sejak lahir.
Hal ini akan menyebabkan kerusakan sel darah merah lebih cepat, sehingga membuat kadar hemoglobin rendah.
Apabila tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini menyebabkan penderitanya terlihat pucat dan kelelahan.
2. Tantangan saat transfusi darah
Orang dengan golden blood akan menghadapi tantangan selama melakukan transfusi darah.
Jika darah orang tersebut terkena antigen Rh (protein pada permukaan sel darah merah) dari darah orang lain, mereka akan segera membentuk autoantibodi yang sesuai.
Kondisi ini juga akan meningkatkan risiko terjadinya reaksi transfusi darah yang parah.
3. Ketidakcocokan Rh selama kehamilan
Ibu yang memiliki Rh nol dengan bayi memiliki Rh-positif, darahnya menjadi lebih sensitif.
Karena itu, darah ibu akan menghasilkan protein pelindung.
Protein pelindung ini akan menjadi antibodi dan berisiko bagi janin yang dikandungnya.
Ibu yang memiliki golongan darah golden blood dapat meningkaykan risiko keguguran dan harus melakukan aborsi.
Itulah sekilas tentang golongan darah P yang masuk golongan darah langka di dunia.