Intisari-Online.com - Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) merupakan dua organisasi Islam yang kerap dibentur-benturkan dan dibanding-bandingkan.
Padahal, dua pendiri ormas Islam terbesar di Indonesia itu punya "kerterkaitan", terutama keterkaitan guru dan ilmu pengetahuan.
Lalu bagaimana hubungan antara KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy'ari?
Pertama-tama kita bahas dahulu Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah.
Ahmad Dahlan lahir di Kauman Yogyakarta pada tanggal 1 Agustus 1868 dari pasangan KH. Abu Bakar bin Haji Sulaiman dengan Siti Aminah binti KH. Ibrahim.
Ahmad Dahlan belajar Al-Qur’an dan berbagai dasar keislaman langsung dengan ayahnya yang juga sebagai khatib di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta dan masih keturunan Sunan Giri.
Ahmad Dahlan juga belajar kepada beberapa tokoh Islam asal Indonesia lainnya.
Di antaranya KH. Muhammad Saleh, Kiai Muhammad Nur, KH. Abdul Hamid, Kiai Muhsin (Yogyakarta) dan KH. Sholeh Darat (Semarang).
Lalu KH Hasyim Asy'ari, sang pendiri NU.
Hasyim Asy'ari lahir di Gedang, Jombang, Jawa Timur, pada 14 Februari 1871 M.
Kiai Hasyim lahir dari pasangan Kiai Asy’ari dan Nyai Halimah dan masih keturunan Sunan Giri.
Dalam mencari ilmu, Kiai Hasyim termasuk sosok yang tidak mengenal kata menyerah.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR