Intisari-Online.com - Hutan di Indonesia mengalami penurunan luas dan kualitas akibat alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian, perkebunan, pertambangan, pemukiman, dan industri.
Alih fungsi hutan ini tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga menimbulkan masalah sosial budaya yang serius.
Artikel ini akan menyebutkan masalah sosial budaya yang dapat timbul akibat alih fungsi hutan (deforestasi), seperti konflik lahan, kemiskinan, dan kerusakan budaya,.
Konflik Lahan
Salah satu masalah sosial budaya yang dapat timbul akibat alih fungsi hutan adalah konflik lahan antara masyarakat adat, petani, perusahaan, dan pemerintah.
Masyarakat adat yang hidup di sekitar hutan memiliki hak ulayat atau hak tradisional atas tanah dan sumber daya alam di dalamnya.
Namun, hak ulayat ini sering tidak diakui oleh pemerintah yang mengeluarkan izin usaha kepada perusahaan untuk mengelola hutan.
Akibatnya, masyarakat adat kehilangan akses dan kontrol atas tanah dan sumber daya alam yang menjadi sumber penghidupan dan identitas mereka.
Hal ini dapat menimbulkan konflik horizontal antara masyarakat adat dan perusahaan, maupun konflik vertikal antara masyarakat adat dan pemerintah.
Konflik lahan ini dapat berujung pada kekerasan, penggusuran, kriminalisasi, dan pelanggaran hak asasi manusia.
Baca Juga: Berikan Pendapat Kalian Sebagai Solusi Untuk Mengatasi Masalah Keusakan Hutan Magrove Tersebut
KOMENTAR