Intisari-Online.com -Terlepas dari larangan memetiknya, ternyata ada saja cowok yang menghadiahkan setangkup bunga edelweis kepada kekasihnya.
Memang apa arti cowok memberi bunga edelweis?
Edelweis dikenal sebagai bunga keabadian.
Bunga yang bernama LatinAnaphalis javanica inikerap ditemukan di daerah pegunungan.
Keberadaan bunga ini bisa dilihat para pendaki di beberapa gunung di Indonesia, seperti Lawu, Semeru, Sindoro, Papandayan, Gede Pangrango, hingga Merbabu.
Bunga ini biasanya mekar antara April hingga Agustus.
Bunga yang statusnya dilindungi inidijuluki bunga abadi karena memiliki waktu mekar yang lama, bahkan hingga 10 tahun lamanya.
Jenis edelweis ada dua.
Selain Anaphalis javanica, ada pula Leontopodium alpinum yang banyak ditemukan di pegunungan Alpen di Eropa.
Menurut Garden Guides, nama "edelweiss" berasal dari Jerman dan merupakan gabungan dua kata dari Bahasa Jerman, yakni "edel" dan "weiss" yang berarti "mulia" dan "putih".
Nama inilah yang kemudian membuat bunga ini dianggap mewakili keberanian atau sesuatu yang mulia.
Selain itu, menurut laman Florgeous, edelweis juga dianggap seagai simbol pengabdiann cinta yang mendalam.
Bunga ini memiliki masa hidup yang pendek dan tumbuh di daerah pegunungan Alpen yang paling terpencil dan berbatu.
Karena sulit ditemukan, maka ketika ada seorang pria yang mengambilnya untuk diberikan pada wanita yang ia cinta, maka itu bisa dikatakan sebagai bukti nyata pengabdiannya.
Namun di samping itu, edelweis juga dapat digunakan untuk melambangkan patriotisme, petualangan, dan pengorbanan.
Meski begitu, simbol dan makna bunga edelweis mungkin bisa berbeda di sejumlah belahan dunia dan sangat tergantung pada budaya yang memengaruhinya.
Hal yang paling jelas adalah bunga ini tampak begitu cantik dan menyejukkan mata ketika dipandang.
Kabarnya, Edelweis Jawapertama kali ditemukan di lereng Gunung Gede, Jawa Barat.
Adalah ilmuwan asal Jerman bernama Caspar George Karl Reinwardt yang pertama kali menemukan bunga edelweis.
Reinwardt pertama kali menemukan bunga ini ketika ia berada di lereng bukit.
Pada tahun 1819, Edelweis jawa kemudian diteliti lebih lanjut oleh Carl Heinrich Schultz.
Penelitian tersebut dilakukan di sekitar gunung Semeru serta Merbabu.
Selain tentang mitos, sejarah dan seputar bunga edelweis, ada banyak fakta-fakta tentang bunga edelweis.
1. Bisa tumbuh hingga 4 meter
Bunga ini bisa tumbuh dengan subur di pegunungan dan dapat tumbuh hingga setinggi 4 meter.
Ada jenis edelweis yang lain yang mampu tumbuh hingga setinggi 8 meter di atas permukaan tanah dan bagian batangnya bisa mencapai seukuran kaki manusia dengan tinggi sekitar 1 meter.
Edelweis mampu tumbuh hingga 10 tahun lamanya.
Namun saat ini edelweiss terancam punah, sehingga masyarakat dan pemerintah pun berusaha untuk membudidayakan bunga edelweiss.
2. Bagian dari kebutuhan adat
Suku Tengger, melestarikan bunga ini di Gunung Bromo.
Dataran tinggi di Bromo dibangun bibit serta penanaman bunga di rumah masing-masing penduduk melalui sebuah program swadaya.
Edelweis digunakan sebagai ritual adat dari suku Tengger secara turun temurun.
Masyarakat suku Tengger menyebut bunga ini sebagai “tana layu”.
Kata “tana” berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya adalah tidak, sedangkan layu artinya adalah layu.
Dari penamaan inilah, akhirnya bunga ini disebut sebagai bunga abadi.
Menurut masyarakat dari suku Tengger, edelweis merupakan simbol keabadian dan memiliki nilai yang baik bagi masyarakat.
3. Salah satu obat tradisional
Edelweiss Jawa dikenal memiliki khasiat sebagai obat penyembuh.
Ekstrak dari bunga ini mengandung antioksidan tinggi yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Menurut sebuah penelitian, ekstrak bunga ini memiliki kandungan antimikroba yang mampu membasmi jamur, bakteri serta memiliki kandungan anti peradangan.
Ekstra bunga edelweiss juga dikenal mampu menyembuhkan batuk, pencegahan kanker payudara, difteri serta TBC.
4. Pernah muncul sebagai perangko nasional
Pada tahun 2003, Kantor Pos Indonesia mencetak desain perangko dengan gambar bunga ini.
Perangko tersebut memiliki ukuran kecil dengan nominal Rp 3.000.
Desain perangko bunga ini digunakan sebagai bentuk penghormatan pada bunga ini yang terancam punah.
5. Bunga edelweis telah ditemukan di Indonesia lebih dari 200 tahun yang lalu
Bunga ini ditemukan pertama kali oleh seorang naturalis berkebangsaan Jerman yang bernama Georg Karl Reinwardt ketika ia berada di lereng Gunung Gede, Jawa Barat.
Reinwardt menemukan bunga ini pertama kali pada sekitar tahun 1819, maka artinya, bunga edelweis telah ada di Indonesia selama lebih dari 200 tahun.
6. Bunga edelweis yang ada di Dieng sempat dijarah dan nyaris punah
Pada September 2004, penduduk di kawasan Dieng, Wonosobo yakin bahwa bunga ini telah hancur karena telah dijarah habis-habisan dan mengakibatkan bunga satu ini nyaris punah di kawasan tersebut.
Bahkan, menurut berita yang diterbitkan di Harian Kompas pada 18 September 2004, bunga ini dijual di kawasan wisata Kawah Sikidang sebagai suatu souvenir.
Menurut masyarakat setempat, penjarah mengambil beberapa bunga ini ketika sedang mencari kayu di gunung atau ketika menanam pohon cemara di Gunung Prau.
7. Keberadaannya terancam karena oknum pendaki yang nakal
Meskipun sudah ada larangan yang jelas serta ancaman yang tegas terhadap pemetik bunga ini, tetapi tetap saja ada oknum-oknum yang bandel dan memetik bunga edelweiss liar.
Keberadaan para oknum ini tentu saja mengancam bunga edelweiss.
Tercatat ada beberapa kasus pemetikan bunga ini di gunung selama kurung waktu 2017 hingga 2020.
Contohnya, pada tahun 2017, ada lima pendaki yang kedapatan mencabut bunga ini di Gunung Rinjani dan di tahun 2018 ada peristiwa serupa terjadi di Gunung Ciremai, Jawa Barat.
Itulah artikel yang membahas arti cowok memberi bunga edelweis kepada kekasihnya, semoga bermanfaat.