Intisari-online.com - Tahun 2023 menjadi tahun yang penuh dengan kasus pembunuhan yang menggemparkan masyarakat Indonesia.
Beberapa kasus bahkan melibatkan para mahasiswa sebagai korban atau pelaku.
Berikut adalah lima kasus pembunuhan yang terjadi sepanjang tahun 2023 menggunakan data yang valid dan benar berdasarkan penelusuran pada tahun 2023.
1. Pembunuhan Berantai oleh Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara
Kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Slamet Tohari (45), orang yang mengaku sebagai dukun pengganda uang di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mengejutkan banyak pihak.
Jumlah korban yang diduga dibunuh oleh Slamet mencapai belasan orang. Jenazah para korban itu ditemukan terkubur di lahan perkebunan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara.
Kasus ini terungkap berawal dari laporan hilangnya korban Paryanto (53), laki-laki asal Sukabumi, Jawa Barat.
Korban sempat mengirim pesan kepada anaknya tentang keberadaannya di rumah Slamet Tohari.
Menindaklanjuti informasi dalam pesan itu, polisi menemukan jenazah korban yang dibunuh Slamet dengan cara diracun dan sudah dikubur di kebun.
Dari situ ditemukan pula 11 korban lain yang sebelumnya dibunuh Slamet. Total ada 12 korban yang dibunuhnya.
Slamet Tohari mengaku sebagai dukun pengganda uang dan mempromosikan dirinya di media sosial Facebook lewat bantuan Budi Santoso (33).
Korban antara lain dijanjikan bisa mendapatkan penggandaan uang hingga miliaran rupiah.
Para korban yang terus menagih kemudian dibunuh dengan cara diracun lewat minuman yang dicampur potas.
Korban lalu dikuburkan di kebun singkong milik tersangka yang terletak di areal perkebunan yang jaraknya sekitar 2 kilometer dari permukiman warga¹.
Berdasar hasil penyidikan, salah seorang korban dipastikan meninggal akibat mengonsumsi potasium sianida.
Korban diberi serbuk obat yang mengandung zat beracun itu dalam ritual yang dijalankan sang dukun.
Korban yang meninggal akibat mengonsumsi potasium sianida itu adalah Paryanto (53), warga Sukabumi, Jawa Barat.
Dari hasil pemeriksaan kepolisian, didapati dua obat jenis clonidine serta potas atau potasium sianida.
Potas berupa serbuk, sedangkan clonidine berwujud pil. Keduanya digunakan Slamet ketika melancarkan aksi kejinya lewat sebuah ritual yang dilakukan di kebun dekat lokasi penguburan korban.
Baca Juga: Raymond Westerling, Sosok Paling Dibenci dalam Sejarah Indonesia karena Kekejamannya
2. Pembunuhan Mahasiswi Ubaya oleh Kekasihnya
Angeline Nathania, seorang mahasiswi semester VI dari Fakultas Hukum di Ubaya, tewas dibunuh oleh kekasihnya, Rochmad Bagus Apriyatna alias Roy, pada 3 Mei di apartemen daerah Wonocolo, Surabaya.
Jenazah korban ditemukan di dalam sebuah koper dan dilarikan ke Pacet keesokan harinya.
Pembunuhannya melibatkan penggunaan pengikat leher, dan motifnya diduga adalah sakit hati dan ketidakpuasan terhadap perkataan korban, serta niat untuk mengambil harta miliknya.
Kasus ini terkuak setelah polisi menemukan koper yang berisi jenazah korban . Polisi kemudian menangkap Roy di rumahnya di Surabaya.
Dari hasil pemeriksaan, Roy mengaku telah membunuh korban disebuah parkiran.
Roy mengatakan bahwa ia dan korban sering bertengkar karena masalah keuangan dan hubungan asmara. Roy juga merasa tidak puas dengan perkataan korban yang menghina dirinya.
Roy mengaku membunuh korban dengan cara mencekik lehernya menggunakan tali.
Setelah korban tewas, Roy memasukkan jenazahnya ke dalam koper dan membawanya Jurang di daerah Gajah Mungkur, Pacet.
3. Pembunuhan Mahasiswa Unitri oleh Teman Sekampus
Pada 25 Juni, sebuah kasus pembunuhan menimpa Krisnael Murri, mahasiswa Unitri, di Malang.
Pelaku yang terdiri dari tiga orang berhasil ditangkap polisi.
Insiden ini berawal dari sebuah pesta yang dihadiri oleh korban dan pelaku.
Suasana tidak kondusif karena minuman keras, dan korban akhirnya berpencar dari pesta menggunakan sepeda motor.
Saat korban hampir menabrak salah satu pelaku, sebuah penyerangan berujung pada penikaman yang mengakibatkan kematian Krisnael.
Pelaku diketahui antara lain Jonio Fernandes alias Jofer, Remigius Mario Bere alaias Rendi, Yeremias Sigibertus Maya alias Yeri, dan satu pelaku yang masih DPO.
Mereka kemudian mengejar korban dan menikamnya dengan pisau di pinggang dan dada. Korban sempat dibawa ke rumah sakit, tetapi tidak tertolong.
Kasus ini terungkap setelah polisi melakukan penyelidikan dan menemukan barang bukti berupa pisau, sepeda motor, dan pakaian yang digunakan pelaku.
Polisi juga mendapatkan keterangan dari saksi-saksi yang melihat kejadian tersebut. Polisi kemudian menangkap ketiga pelaku di tempat yang berbeda.
Pelaku mengakui perbuatannya dan mengatakan bahwa mereka tidak menyangka korban akan meninggal.
Baca Juga: Kisah Letnan Fusata Iida, Pelopor Aksi Kamikaze dalam Serangan Pearl Harbor
4. Pembunuhan Mahasiswa USI oleh Mantan Pacar
Tantri Yulia Tanjung, mahasiswi Fakultas Ekonomi di Universitas Simalungun (USI) angkatan 2020, ditemukan tewas di jurang di daerah Pabatu, Serdang Bedagai, Sumatera Utara, pada 15 Juli.
Korban diduga dibunuh oleh mantan pacarnya sebagai bentuk balas dendam. Mayat Tantri ditemukan setelah 5 hari meninggal dan pelaku juga mencuri motor milik korban.
Kasus ini terkuak setelah keluarga korban melapor ke polisi tentang hilangnya Tantri.
Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan menemukan mayat korban.
Polisi juga menemukan jejak-jejak yang mengarah ke pelaku, yaitu mantan pacar korban yang bernama AL. Polisi kemudian menangkap AL.
Dari hasil pemeriksaan, AL mengaku telah membunuh korban dengan cara memukulnya dengan batu.
Pelaku menghabisi korban dengan modus ingin menguasai barang-barang milik korban berupa sepeda motor dan handphone
5. Pembunuhan Empat Anak oleh Ayah Tiri di Jagakarsa
Kasus pembunuhan empat anak oleh ayah tiri mereka di Jagakarsa, Jakarta Selatan, mengguncang publik pada awal Desember 2023.
Pelaku yang bernama Panca Darmansyah (41) mengaku membunuh keempat anak kandung istrinya, yaitu VA (6), S (4), A (3), dan AS (1), dengan cara membekap mulut mereka satu per satu.
Motif pembunuhan diduga karena pelaku merasa tidak sanggup membiayai kehidupan keluarganya12.
Kasus ini terungkap setelah polisi mendapat laporan dari warga yang mencium bau busuk dari rumah kontrakan pelaku di Gang Haji Roman, Jagakarsa, pada 6 Desember 2023.
Polisi kemudian menemukan mayat keempat anak tersebut yang sudah membusuk di dalam kamar.
Pelaku sendiri ditemukan di kamar mandi dengan luka sayatan di pergelangan tangannya. Pelaku diduga hendak bunuh diri setelah membunuh anak-anaknya12.
Dari hasil pemeriksaan, polisi mengetahui bahwa pelaku telah membunuh anak-anaknya pada 3 Desember 2023, saat istrinya, D, sedang dirawat di rumah sakit karena sakit.
Baca Juga: Mengenang Bung Hatta, Alasan dan Dampak Pengunduran Diri Wakil Presiden Pertama RI
Pelaku juga merekam aksi pembunuhannya dengan menggunakan ponsel.
Polisi juga menemukan sebilah pisau dan tali sepatu yang digunakan pelaku untuk membunuh dan membekap anak-anaknya12.
Pelaku mengaku membunuh anak-anaknya karena merasa tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan keluarganya.
Pelaku mengatakan bahwa ia sudah tidak punya pekerjaan tetap dan hanya mengandalkan penghasilan dari berjualan kue.
Pelaku juga mengaku sering bertengkar dengan istrinya karena masalah ekonomi. Pelaku merasa tidak ada jalan keluar selain membunuh anak-anaknya dan dirinya sendiri.
Demikianlah lima kasus pembunuhan yang terjadi sepanjang tahun 2023 menggunakan data yang valid dan benar berdasarkan penelusuran pada tahun 2023.