Di tempat yang sama, Bernad membahas terkait penyerapan anggaran yang harus dimaksimalkan demi mendukung kelancaran Pemilu Serentak 2024.
"Anggaran tahun 2024 ini harus kita serap minimal 50 persen untuk bulan Januari dan Februari. Kenapa saya katakan seperti itu, karena anggaran untuk badan ad hoc semuanya ada di Janurai dan Februar," katanya.
"Oleh karena itu, ini adalah terjadi volume tertinggi dalam tahun-tahun pemilu dalam kita melakukan kegiatan-kegiatan pada bulan Januari dan Februari. Oleh karena itu saya minta agar direncanakan dan baik kegiatan-kegiatan karena sudah tidak ada lagi revisi di awal tahun 2024, nanti ketika dilakukan revisi maka akan terjadi penundaan-penundaan pelaksanaan kegiatan yang akan berakibat pada dukungan dan fasilitasi tahapan."
Selanjutnya Bernad meminta kepada seluruh jajaran untuk memperhatikan seluruh detail kebutuhan tahapan agar tidak terjadi hal-hal yang menganggu berjalannya proses pemilu.
"Kepada seluruh teman-teman bendahara dan juga PPSPM dalam pelaksanaan Bimtek ini benar-benar diperhatikan, karena ini jangan sampai kejadian-kejadian misalnya terjadi pagu minus dan juga terlambat bayar, ini hal-hal yang sebenarnya sudah rutin kita lakukan tapi saya masih sering terjadi hal-hal seperti ini. Karena apa, karena kita kurang teliti dalam kita melakukan uji tagihan dan sebagainya", tutur Bernad.
Bernad juga mengatakan bahwa semua aturan dan SOP yang telah disiapkan harus menjadi pedoman dalam melaksanakan kegiatan di akhir tahun ini.
"Sehingga seluruh tahapan-tahapan yang sudah memasuki tahapan yang sangat penting di tahun 2024 bisa terfasilitasi secara optimal," tutupnya.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR