Ratusan pengungsi etnis Rohingya mendapat penolakan dari warga Aceh di dua tempat. Sebenarnya, dari mana asal etnis minoritas di Myanmar ini?
Intisari-Online.com - Belum lama ini, ratusan pengungsi Rohingya menginjakkan kaki di Aceh.
Kedatangan mereka kemudian menjadi perbincangan lantaran mendapatkan penolakan dari warga setempat.
Sebagai bentuk penolakan, warga setempat itu menodorong kapal yang ditumpangi para pengungsi kembali ke laut.
Tak hanya di satu tempat, mereka ditolak di dua tempat.
Pertama di Bireun, kedua di Aceh Utara, seperti disampaikan oleh Panglima Laot Aceh Miftach Tjuk Adek pada Jumat (17/11).
Terlepas dari kedatangan dan penolakan dari warga Aceh, bagaimana asal-usul etnis Rohingya yang saat ini nasibnya terlunta-lunta?
Mengutip pemberitaan Kompas.com, etnis Rohingya adalah kelompok etnis asal Mynamar yang mayoritas beragama Islam.
Myanmar sendiri adalah negara dengan mayoritas pemeluk Buddha.
Berbeda dengan mayoritas masyarakat Myanmar lainnya, orang-orang Rohingya berbicara menggunakan bahasa Rohingya atau Ruaingga.
Secara dialek, ia sama sekali berbeda dengan dialek masyarakat Myanmar lainnya.
Para sejarawan bilang, warga Rohingya telah tinggal di wilayah bernama Arakan yang kini berada di Myanmar bagian barat sejak awal abad ke-12.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR