Numerologi Jawa Ungkap Calon Presiden 2024 Paling Beruntung Menurut Angka Neptu

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Calon presiden 2024 nanti menurut ramalan Mataram.
Ilustrasi - Calon presiden 2024 nanti menurut ramalan Mataram.

Intisari-online.com - Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan menjadi ajang perebutan kursi RI-1 antara tiga pasangan calon, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

Masing-masing pasangan memiliki kelebihan dan kekurangan yang bisa mempengaruhi peluang mereka untuk menang.

Namun, selain faktor-faktor rasional seperti elektabilitas, program, dan koalisi, ada juga faktor-faktor irasional yang bisa berpengaruh, seperti angka neptu.

Angka neptu adalah angka yang dianggap membawa keberuntungan atau kesialan bagi seseorang dalam kehidupan Jawa.

Angka neptu dihitung berdasarkan hari dan pasaran kelahiran seseorang, yang kemudian dikaitkan dengan hari dan pasaran pemilihan.

Dalam perhitungan neptu, ada beberapa angka yang dianggap baik, seperti 1, 3, 5, 7, dan 9, dan ada juga angka yang dianggap buruk, seperti 2, 4, 6, dan 8.

Angka neptu juga bisa berubah-ubah tergantung pada siklus tahun, bulan, dan minggu.

Dalam artikel ini, kita akan mencoba menghitung angka neptu dari masing-masing pasangan capres-cawapres 2024, dan melihat apakah mereka memiliki keberuntungan atau kesialan dalam Pilpres 2024.

Untuk menghitung angka neptu, kita akan menggunakan tabel angka untuk hari, pasaran, tahun, dan bulan.

Kita juga akan menggunakan tanggal kelahiran dari masing-masing capres-cawapres yang bisa dilihat.

Kita akan mengasumsikan bahwa Pilpres 2024 akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024, yang merupakan hari Rabu Pon.

Baca Juga: Raja Kutai Ungkap Ramalan Pemilu 2024 Nanti Sosok Ini yang Dianggap Terkuat!

Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar

Anies Baswedan lahir pada tanggal 7 Mei 1969, yang merupakan hari Kamis Wage.

Muhaimin Iskandar lahir pada tanggal 19 Agustus 1965, yang merupakan hari Kamis Legi.

Berdasarkan tabel angka, kita bisa menghitung angka neptu dari masing-masing capres-cawapres sebagai berikut:

- Anies Baswedan: Kamis (8) + Wage (4) + 1969 (Dal, 4) + Mei (Srawu, 6) = 22

- Muhaimin Iskandar: Kamis (8) + Legi (5) + 1965 (Be, 2) + Agustus (Karana, 7) = 22

Jika kita menjumlahkan angka neptu dari Anies dan Muhaimin, kita akan mendapatkan angka 44.

Angka ini kemudian dikurangi dengan angka neptu dari hari dan pasaran pemilihan, yaitu Rabu (7) + Pon (7) = 14.

Hasilnya adalah 30. Angka ini kemudian dibagi dengan 35, yang merupakan jumlah hari dalam siklus weton Jawa. Hasilnya adalah 0,85.

Angka ini kemudian dikalikan dengan 35 lagi, dan dibulatkan ke bawah. Hasilnya adalah 29. Angka ini adalah angka neptu akhir dari pasangan Anies-Muhaimin.

Angka 29 adalah angka yang dianggap buruk dalam perhitungan neptu.

Angka ini menunjukkan bahwa pasangan Anies-Muhaimin akan menghadapi banyak rintangan, hambatan, dan kesulitan dalam Pilpres 2024.

Angka ini juga menunjukkan bahwa pasangan Anies-Muhaimin kurang mendapat dukungan dari masyarakat, dan berpotensi mengalami konflik dengan lawan-lawannya.

Angka ini juga menunjukkan bahwa pasangan Anies-Muhaimin kurang beruntung dalam hal kesehatan, keuangan, dan keluarga.

Baca Juga: Misteri Ramalan Ronggowarsito tentang Prabowo-Gibran Apakah Pasangan Ini Sosok yang Dimaksud?

Ganjar Pranowo-Mahfud MD

Ganjar Pranowo lahir pada tanggal 4 Oktober 1968, yang merupakan hari Sabtu Kliwon.

Mahfud MD lahir pada tanggal 13 Mei 1957, yang merupakan hari Senin Pahing.

Berdasarkan tabel angka, kita bisa menghitung angka neptu dari masing-masing capres-cawapres sebagai berikut:

- Ganjar Pranowo: Sabtu (9) + Kliwon (8) + 1968 (Je, 7) + Oktober (Sela, 5) = 29

- Mahfud MD: Senin (4) + Pahing (9) + 1957 (Wawu, 6) + Mei (Srawu, 6) = 25

Jika kita menjumlahkan angka neptu dari Ganjar dan Mahfud, kita akan mendapatkan angka 54.

Angka ini kemudian dikurangi dengan angka neptu dari hari dan pasaran pemilihan, yaitu Rabu (7) + Pon (7) = 14.

Hasilnya adalah 40. Angka ini kemudian dibagi dengan 35, yang merupakan jumlah hari dalam siklus weton Jawa.

Hasilnya adalah 1,14. Angka ini kemudian dikalikan dengan 35 lagi, dan dibulatkan ke bawah. Hasilnya adalah 39.

Angka ini adalah angka neptu akhir dari pasangan Ganjar-Mahfud.

Angka 39 adalah angka yang dianggap baik dalam perhitungan neptu.

Angka ini menunjukkan bahwa pasangan Ganjar-Mahfud akan mendapatkan banyak kemudahan, kesempatan, dan keberkahan dalam Pilpres 2024.

Angka ini juga menunjukkan bahwa pasangan Ganjar-Mahfud akan mendapat dukungan yang besar dari masyarakat, dan mampu menjalin kerjasama yang harmonis dengan lawan-lawannya.

Angka ini juga menunjukkan bahwa pasangan Ganjar-Mahfud akan beruntung dalam hal kesehatan, keuangan, dan keluarga.

Baca Juga: Misteri Ramalan Ronggowarsito tentang Prabowo-Gibran Apakah Pasangan Ini Sosok yang Dimaksud?

Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming

Prabowo Subianto lahir pada tanggal 17 Oktober 1951, yang merupakan hari Rabu Wage.

Gibran Rakabuming lahir pada tanggal 1 Oktober 1988, yang merupakan hari Sabtu Legi.

Berdasarkan tabel angka, kita bisa menghitung angka neptu dari masing-masing capres-cawapres sebagai berikut:

- Prabowo Subianto: Rabu (7) + Wage (4) + 1951 (Alip, 1) + Oktober (Sela, 5) = 17

- Gibran Rakabuming: Sabtu (9) + Legi (5) + 1988 (Ehe, 5) + Oktober (Sela, 5) = 24

Jika kita menjumlahkan angka neptu dari Prabowo dan Gibran, kita akan mendapatkan angka 41.

Angka ini kemudian dikurangi dengan angka neptu dari hari dan pasaran pemilihan, yaitu Rabu (7) + Pon (7) = 14.

Hasilnya adalah 27. Angka ini kemudian dibagi dengan 35, yang merupakan jumlah hari dalam siklus weton Jawa. Hasilnya adalah 0,77.

Angka ini kemudian dikalikan dengan 35 lagi, dan dibulatkan ke bawah. Hasilnya adalah 26.

Angka ini adalah angka neptu akhir dari pasangan Prabowo-Gibran.

Angka 26 adalah angka yang dianggap buruk dalam perhitungan neptu.

Angka ini menunjukkan bahwa pasangan Prabowo-Gibran akan menghadapi banyak kesialan, kegagalan, dan kekecewaan dalam Pilpres 2024.

Angka ini juga menunjukkan bahwa pasangan Prabowo-Gibran kurang mendapat simpati dari masyarakat, dan berpotensi mengalami perselisihan dengan lawan-lawannya.

Angka ini juga menunjukkan bahwa pasangan Prabowo-Gibran kurang beruntung dalam hal kesehatan, keuangan, dan keluarga.

Artikel Terkait