Tidak dapat dipungkiri penggunaan wadah kemasan sekali pakai seperti kantong plastik dan styrofoam memang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Akibatnya, jumlah sampah plastik kemasan sekali pakai pun ikut bertambah. Data dari Deputi Pengendalian Pencemaran Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KLH) menyebutkan, setiap individu rata-rata menghasilkan 0,8 kg sampah dalam satu hari dengan 15%-nya adalah kemasan sekali pakai. Dengan asumsi ada sekitar 220 juta penduduk di Indonesia, maka sampah kantong plastik yang tertimbun mencapai 26.500 ton per hari; sedangkan jumlah timbunan sampah nasional diperkirakan mencapai 176.000 ton per hari.
Data tersebut hanya merupakan salah satu yang berdampak pada pemasan global (global warming). Perubahan iklim berdampak pada banjir, pergantian musim yang semakin tidak jelas, bahkan sebagian es di kutub utara telah mencair. Data dari KLH juga menyebutkan bahwa antara bulan Januari - Mei 2010 adalah bulan terpanas jika panas bumi dan lautan disatukan. Bila tidak ada perubahan total pada perlakuan kita, maka bumi akan semakin panas. Bukan tidak mungkin bila ada perkiraan bahwa tahun 2050 Jakarta pesisir akan tenggelam.
Demikian disampaikan oleh Valerina Daniel, runner up Puteri Indonesia 2005, mantan jurnalis Metro-TV yang sekarang menjadi Duta Lingkungan Hidup Kementerian Lingkungan Hidup. Valerina yang juga "berguru" pada Al Gore, menyampaikan, "Gaya hidup ramah lingkungan bisa dimulai dari sekarang dan dari diri sendiri."
Inilah 13 hal yang dapat dilakukan untuk memulai Gaya Hidup Hijau seperti yang disampaikan oleh Valerina Daniel:
Kini, mulailah dari diri kita sendiri untuk membuat lingkungan tetap hijau.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR