Intisari-Online.com – Banyak dari kita menghabiskan waktu membersihkan toilet dan tempat cuci piring di dapur untuk menghilangkan kuman dan bakteri yang menyebabkan penyakit. Tapi kita sering lupa tempat lain dan alat-alat yang kita gunakan hampir setiap hari.
Seperti dikutip Dailymail, para ahli mengungkapkan ada beberapa tempat di rumah yang sering diabaikan, yang sebenarnya sumber berkembang biaknya bakteri.
Kontaminasi kantong belanja supermarket wajar terjadi karena tas ini berisi semua bahan makanan, dari daging mentah, ikan, dan sayuran. Sebuah tes yang dilakukan oleh para peneliti pada puluhan tas belanja menemukan lebih dari setengah tas belanjaan terkontaminasi bakteri berbahaya seperti E. coli. Saran untuk hal ini, cucilah tas atau tas belanja seminggu sekali.
Sebelum buah atau sayuran busuk atau layu, pertumbuhan bakteri sebenarnya sudah ada. Hal inilah yang menyebabkan infeksi saluran pencernaan, kata Dr. Ron Cutler, wakil direktur ilmu biomedis di Queen Mary, Universitas London. Tempat buah dan sayuran dapat menyebarkan bakter seperti E. coli, Salmonella, dan Listeria dengan cepat. Cucilah wadah ini seminggu sekali dengan cairan antibakteri.
Botol air minum plastik yang digunakan berulang kali menunjukkan pertumbuhan bakteri berbahaya. Dari uji coba pada puluhan botol minum anak SD diketahui sebagian besar proses pembersihan tidak cukup untuk menghilangkan kuman. Lebih dari sepertiga menunjukkan adanya bakteri tinja yang berasal dari kontaminasi oleh tangan. Saran untuk hal ini, singkirkan botol plastik sekali pakai setelah seminggu. Cucilah botol dengan air mendidih seminggu sekali.
Hanya seminggu setelah pemakaian pertama, spons adalah rumah bagi lebih dari sejuta bakteri, termasuk E. coli dan Staphylococcus dari kontak dengan tinja. Penelitian ini juga menunjukkan, air keran lima kali lebih kotor dari toilet. Rendamlah spons dengan air dan taruh dalam microwave dengan suhu tinggi selama dua menit. Ini akan membunuh 99% bakteri. Selain itu, bersihkan keran dan tempat cuci piring setelah pemakaian di akhir hari.
Setir merupakan sumber bakteri yang mengandung sembilan kali bakteri lebih banyak dari toilet. Ini banyaknya orang yang menyetir sambil makan. Sebuah penelitian menemukan Bacillus cereus, penyebab keracunan makanan, Arthorobacter yang berasal dari kulit manusia, bakteri Staphylococcus yang ditemukan pada pintu, roda kemudi, dan di bawah kursi.
Bersihkan dan vakum mobil dengan tisu antibakteri sebulan sekali. Bersihkan semua sisa makanan dan sampah segera setelah kembali dari perjalanan.
Para peneliti di University of Otago di Selandia Baru menemukan, lebih dari setengah mainan lembut seperti boneka beruang adalah rumah bagi tungau yang dapat memperburuk demam, eksim, atau asma. Boneka, yang biasanya dekat dengan mulut dan hidung anak saat tidur bisa berisiko asma. Keringkan selama beberapa jam atau tempatkan dalam freezer semalaman dan cuci sebulan sekali untuk menghilangkan alergen.
Sebuah penelitian di jurnal Terapan dan Lingkunan Mikrobiologi menemukan, shower dan toilet tempat berkembang biak bagi patogen dan Methylobacterium sphingomonas, yang dapat menyebabkan penyakit pernapasan. “Berendam di dalam bathtub dengan alas jamur di dalamnya akan membuat bakteri mengambang bebas ke dalam setiap luka terbuka dan menyebabkan infeksi,” kata Profesor Norman Pace di University of Colorado.
Bilas dan gantung tikar mandi setelah digunakan dan akhiri dengan penyemprotan larutan antibakteri. Cuci keset kamar mandi dengan suhu air 60oC seminggu sekali.
Rak sepatu merupakan sumber kontaminasi silang akibat makanan atau kotoran hewan yang menempel di sol sepatu. Bakteri patogen bisa berpindah dari rak sepatu ke tangan ketika kita mengambil sepatu. Parasit toksoplasma dari tinja kucing dan anjing bisa bertahan selama berhari-hari. Cuci dan gosoklah rak sepatu dengan sabun dan cairan antibakteri setiap minggu untuk membuang kotoran. Segera mencuci tangan dengan bersih setelah melepas sepatu.