Intisari-Online.com - Hutan mangrove yang lebat dan sehat bisa mencegah erosi pantai dan merembesnya air asin laut ke daratan. Pun, ia punya keanekaragaman hayati yang kaya. Kawasan penyangga ini dikenal berfungsi sebagai habitat bagi ratusan spesies hewan sekaligus tempat berkembang biak biota laut.
Misalnya di Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya). Di sana ini bermukim banyak satwa. Kita akan mudah menjumpai berbagai macam mamalia, amfibi, reptil, burung, kepiting, ikan, primata, serangga dan sebagainya. Mangrove yang rimbun di sana memang sangat menguntungkan hewan. “Ada banyak spesies yang berkepentingan melindungi diri di kawasan mangrove. Kawasan ini ideal sebagai tempat berlindung, berkembang biak, juga mencari makan,” terang Immanuel Harjo Pradoto, Koordinator Program IDEP, yayasan yang bergelut di bidang penanggulan bencana dan pelestarian lingkungan.
Plankton yang ikut menempel di mangrove seakan menjadi daya tarik beberapa hewan, terutama ikan. Plankton-plankton itu menjadi sumber makanan bagi mereka. Bahkan, Immanuel menyebut mangrove ini hampir setara dengan terumbu karang. Karena merasa aman, banyak binatang yang berkembang biak di kawasan mangrove.
Bila dirunut, habitat mangrove merupakan tempat mencari makan (feeding ground), tempat mengasuh dan membesarkan (nursery ground), tempat bertelur dan memijah (spawning ground), dan tempat berlindung yang aman bagi berbagai ikan kecil serta kerang (shellfish) dari predator.
Yang tak kalah tenar dari kawasan mangrove Pamurbaya ini adalah aneka burung. Baik itu burung lokal, maupun burung persinggahan. Tersedianya banyak makanan membuat Pamurbaya menjadi tempat yang ideal untuk singgah. “Pamurbaya menjadi tempat persinggahan ribuan burung yang bermigrasi dari Australia menuju Siberia,” tutur Immanuel. Migrasi ini sebagai dampak perpindahan musim di negara asalnya.
Peran burung-burung yang ada di Pamurbaya ternyata sangat penting bagi keseimbangan ekosistem. Kotoran burung ini bagus untuk nutrisi tanah yang tidak pernah digarap manusia. Bila tak subur tentu kelangsungan herbivora akan terganggu. Herbivora mati, maka karnivora juga habis. Bila ini terjadi, menurut Immanuel, akan menjadi masalah besar. Makanya kita perlu ikut menjaga kelestarian mangrove ini.