Intisari-online.com - Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, menjadi sorotan publik setelah dikabarkan dirawat di Singapura karena kelelahan.
Bagaimana kronologi dan penyebab Luhut merasa lelah luar biasa, tim dokter yang dikirim Presiden Jokowi, dan alasan Luhut memilih Singapura untuk pemulihan dan pemeriksaan medis?
Luhut dikenal sebagai salah satu menteri yang paling sibuk dan berperan penting dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Pada saat Pandemi beliau bertugas sebagai Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 untuk Pulau Jawa dan Bali.
Luhut bertanggung jawab untuk mengoordinasikan berbagai kebijakan dan program terkait dengan penanggulangan virus corona.
Selain itu, Luhut juga aktif menjalankan tugasnya sebagai Menko Marves, yang meliputi bidang kemaritiman, investasi, energi, pertambangan, industri strategis, dan pariwisata.
Luhut juga sering mewakili Presiden Jokowi dalam berbagai pertemuan bilateral dan multilateral dengan negara-negara sahabat.
Dengan beban kerja yang begitu berat, tidak heran jika Luhut mengalami kelelahan luar biasa.
Menurut Juru Bicara Kemenko Marves Jodi Mahardi, Luhut merasakan gejala kelelahan sejak awal Oktober 2023.
Namun, kondisi Luhut tidak kunjung membaik. Ia masih merasakan nyeri di bagian dada dan sesak napas.
Menurut beberapa laporan diduga penyebabnya adalah penyumbatan saluran pernapasan.
Oleh karena itu, Luhut memutuskan untuk melakukan pemeriksaan medis lebih lanjut di Singapura.
Perawatan di Singapura
Luhut terbang ke Singapura pada 15 Oktober 2023 dengan menggunakan pesawat khusus. Ia didampingi oleh istri dan beberapa stafnya.
Menurut Jodi Mahardi, Luhut memilih Singapura karena ada beberapa dokter spesialis yang sudah mengenal kondisi kesehatannya sejak lama.
Selain itu, Singapura juga memiliki fasilitas medis yang lengkap dan canggih.
Tim dokter berkoordinasi dengan dokter-dokter yang merawat Luhut di Singapura.
Jodi Mahardi mengatakan bahwa kondisi Luhut sudah mulai membaik. Ia sudah bisa berkomunikasi dengan baik dan melakukan aktivitas ringan.
Luhut juga sudah menjalani beberapa tes laboratorium dan hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada masalah serius dengan organ tubuhnya.
Luhut masih harus menjalani fisioterapi untuk memulihkan stamina dan fungsi paru-parunya.
Ia juga harus mengikuti program diet khusus untuk menambah berat badannya.
Jodi Mahardi belum bisa memastikan kapan Luhut akan kembali ke Indonesia.
Meskipun sedang dirawat di Singapura, Luhut tetap aktif berkomunikasi dengan Presiden Jokowi dan para menteri lainnya melalui telepon atau video conference.
Luhut juga menyampaikan pesan dan harapan kepada bangsa Indonesia melalui media sosialnya.
Ia mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan yang diberikan oleh masyarakat.
Ia juga meminta maaf jika ada kesalahan atau kekurangan dalam menjalankan tugasnya sebagai menteri.