Intisari-Online.com - Tak ubahnya Jakarta, awalnya jalanan kota Boston pun ruwet, tak mudah dijelajahi dengan mobil. Jadi bayangkanlah rintangan yang harus dihadapi para pesepeda. Pada tahun 2006, Majalah Bicycling memasukkan kota ini ke dalam kota-kota terburuk di AS bagi pesepeda.
Walikota Boston Thomas Menino lalu berinisiatif melakukan perubahan. Ia menunjuk mantan atlet sepeda kaliber olimpiade sebagai koordinator sepeda kota tersebut untuk meluncurkan kegiatan sepeda tahunan, dan terjun langsung sebagai pesepeda.
Menino akhirnya memahami manfaat dari budaya ramah sepeda - demi lingkungan, yaitu mengurangi kepadatan lalu lintas dan menyehatkan masyarakat. Pemerintah Boston lalu membuat jalur sepeda sepanjang 24 km dan menyebarkan 40.000 peta bersepeda. Pada 2008, Bicycling mentahbiskan Boston sebagai “kota terbaik di masa depan”, sebuah upaya yang kini masih menjadi pekerjaan rumah Pemerintah DKI Jakarta.
Seperti kota-kota lain di Amerika Utara, mulai dari Louisville hingga Los Angeles, Boston menawarkan kemudahan akses bersepeda dan wisatawan adalah sasaran utama pemerintah tersebut. Hasilnya, pariwisata bebas kendaraan bermotor di seantoro Amerika Utara pun melonjak, sebagaimana terjadi di kota-kota Eropa, seperti Amsterdam dan Kopenhagen.
Ayo Jakarta, masih ada waktu kok! (NGTraveler)