Intisari-Online.com - Jumlah kendaraan pribadi di Jakarta semakin meningkat, akibatnya sudah pasti kemacetan di mana-mana. Bagaimana jika kita mulai mempertimbangkan untuk naik angkutan umum saja dari pada kendaraan pribadi?Selain dapat mengurangi kemacetan di kota besar ini, naik angkutan umum ternyata memiliki banyak manfaat baik bagi kesehatan fisik, mental, maupun kesehatan kantong kita.
Berikut ini beberapa manfaat yang bisa kita rasakan:
- Menurunkan berat badan dan membuat kita lebih banyak bergerak.Dimulai dari ke luar rumah untuk berjalan ke pangkalan, halte, atau stasiun, sampai tiba di kantor, kita akan terus bergerak. Otomatis berat badan juga berkurang dibanding jika kita naik kendaraan pribadi. Tentunya hal ini harus dilakukan secara rutin, bukan hanya sesekali saja.
- Memaksimalkan subsidi bahan bakar yang telah diberikan pemerintah.Bahan bakar angkutan umum masuk ke dalam anggaran subsidi bahan bakar negara. Penggunaan kendaraan pribadi membuat kita menyalahgunakan subsidi yang diberikan pemerintah yang semestinya digunakan untuk kepentingan publik.
- Mengurangi pengeluaran.Tarif angkutan umum tergolong murah, Dengan Rp2.000 - Rp5.000 kita sudah bisa menempuh jarak yang cukup jauh. Bisa naik TransJakarta, kereta api, atau angkot. Ini tentu akan menghemat pengeluaran dibanding jika naik kendaraan pribadi.
- Mendukung langkah Go-Green.Dengan mengurangi pemakaian kendaraan pribadi tentu jumlah kendaraan juga akan berkurang. Asap dan polusi gas yang dihasilkan kendaraan bermotor juga akan berkurang, Kita pun jadi ikut mencegah global warming.
- Dapat bersosialisasi dengan baik.Di angkutan umum kita bertemu banyak orang. Kita belajar bagaimana cara bersosialisasi, menyapa, senyum, dan memperlakukan orang lain dengan sopan. Seperti misalnya, memberikan tempat duduk untuk lansia, ibu hamil, atau anak-anak. Kita tidak akan mendapatkan hal ini jika berkendara dengan kendaraan pribadi.