Lerak, Sabun Indonesia yang Bikin Batik Cemerlang

K. Tatik Wardayati

Editor

Lerak, Sabun Indonesia yang Bikin Batik Cemerlang
Lerak, Sabun Indonesia yang Bikin Batik Cemerlang

Intisari-Online.com – Mau koleksi batik Anda tetap cemerlang, tidak pudar? Di Yogyakarta, mencuci kain batik menggunakan lerak. Selain berfungsi sebagai deterjen yang ramah lingkungan, lerak juga bisa membuat kain batik tetap cemerlang.

Buah lerak (Sapindus rarak D.C.) dikenal oleh orang Jawa sebagai klerek atau werek. Sementara orang Sudna mengucapkannya dengan rerek. Beda dengan orang Palembang yang menyebutnya lamuran. Lerak termasuk famili Sapindus yang konon artinya sabun Indonesia (sapo Indus), karena dinding buahnya mengandung saponin.

Saponin inilah yang menghasilkan busa dan berfungsi sebagai bahan pencuci, dan dapat pula dimanfaatkan sebagai pembersih berbagai peralatan dapur, lantai, bahkan memandikan dan membersihkan binatang peliharaan.

Buah lerak bisa didapat di pasar-pasar tradisional, pada penjual empon-empon (bumbu) atau jamu. Harganya relatif murah. Bentuk buahnya bulat seperti kelereng. Biasanya dijual dalam bentuk kering, ditandai dengan kulit buahnya yang mengerut. Perlu pukulan ekstra untuk memecah kulit buah ini.

Kenapa harus dipecah? Karena dari pecahan lerak yang kemudian dicelupkan ke dalam air dan digosok sehingga akan keluar buih inilah lerak dimanfaatkan sebagai bahan pencuci. Soalnya, buih yang muncul mirip buih sabun. Pakaian yang akan dicuci direndam semalaman. Kain yang berwarna akan lebih tahan warnanya jika dicuci menggunakan lerak.

Bagaimana caranya? Batik yang akan dicuci direndam dalam air hangat yang sudah dicampur dengan pecahan 3 butir lerak. Setelah itu bilas dengan air bersih. Saat menjemur, jangan dijemur di tempat yang kena sinar matahari langsung. Dengan cara ini, batik akan tetap cemerlang.

Sekarang, kita tidak perlu repot-repot memecahkan buah lerak ini. Beberapa penjual batik di Yogyakarta sudah menjual buah lerak ini dalam bentuk ekstrak, tinggal dibaca saja seberapa takaran cairan lerak itu untuk batik yang akan dicuci.

Bukan karena tidak mempunyai kain batik lantas kita tidak mau menggunakan lerak lo. Air bekas cucian ini bisa diurai mikroorganisme sehingga tidak mencemari lingkungan. (pelbagai sumber)