Intisari-Online.com – Setelah otoritas Vietnam menemukan tumpahan minyak sepanjang 20 km, yang diindikasikan sebagai bahan bakar Boeing 777-200 dari Malaysia Airlines, kasus ini sepertinya akan menemukan titik cerah. Tetapi, walaupun tumpahan tersebut memberikan dampak positif bagi penyelidikan, tumpahan ini juga memiliki dampak buruk. Lalu apakah dampak buruk dari tumpahan minyak di lautan?
Minyak yang mengambang di lautan tidak bisa cepat menghilang, setidaknya diperlukan berpuluh-puluh tahun agar senyawa itu bisa melebur dengan air laut. Tumpahan itu akhirnya, akan menyebabkan kerusakan jangka pendek maupun panjang, untuk lautan juga seisinya.
(Baca juga: Puing-puing Diduga Pesawat Malaysia Airlines Ditemukan)
Tumpahan minyak merusak pantai dan ekosistem laut.
Minyak yang mencapai pantai akan menempel pada pasir dan batu-batuan. Tumbuhan di sekitar pantai juga akan menyerap minyak, menjadikannya rusak dan membuat semua area tidak cocok untuk ditempati makhluk hidup. Para peneliti berpendapat, residu yang dihasilkan dari minyak hanya akan berkurang empat persen tiap tahunnya.
Tumpahan minyak membunuh satwa lautan.
Tumpahan bagi satwa lautan adalah ancaman besar, termasuk burung laut. Mereka yang mencari makan dengan menerjunkan diri ke lautan, tentu akan terkena tumpahan minyak ini. Burung yang sudah terlumuri minyak menjadi tidak bisa terbang dan berisiko hipotermia, karena bulunya akan tidak “tahan air” lagi.
(Baca juga: Dua Penumpang Misterius Malaysia Airlines Berwajah Asia?)
Bagi binatang yang bernapas di laut, minyak menjadikan mereka sulit bernapas, dan sulit berkomunikasi. Ekosistem mereka juga akan terganggu, karena makanan mereka akan menyerap minyak dan pada akhirnya akan meracuni mereka. (berbagai sumber)
Penulis | : | Muhammad Fauzan Aziz |
Editor | : | Muhammad Fauzan Aziz |
KOMENTAR