Intisari-online.com - Bung Tomo, salah satu pahlawan nasional yang dikenal sebagai pemimpin perlawanan Surabaya pada tahun 1945, meninggal dunia di Padang Arafah, Arab Saudi, pada hari Sabtu, 7 Oktober 2023.
Beliau berusia 99 tahun dan sedang menjalankan ibadah haji bersama keluarganya.
Bung Tomo, yang bernama lengkap Sutomo, lahir di Surabaya pada tanggal 3 Oktober 1920.
Beliau aktif dalam berbagai organisasi pemuda dan gerakan kemerdekaan sejak masa penjajahan Belanda dan Jepang.
Beliau terkenal dengan pidato-pidatonya yang mengobarkan semangat juang rakyat Indonesia melalui radio Pemberontakan Rakyat Indonesia (PRI) saat menghadapi serangan tentara Sekutu dan NICA pada bulan November 1945.
Peristiwa tersebut dikenal sebagai Pertempuran 10 November atau Pertempuran Surabaya, yang menjadi salah satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Bung Tomo juga berperan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari ancaman pemberontakan komunis dan separatisme.
Beliau menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dan anggota DPR-GR dari tahun 1956 hingga 1966.
Beliau juga menjadi anggota MPR dari tahun 1966 hingga 1971.
Beliau mendapat gelar pahlawan nasional pada tahun 1973.
Bung Tomo dikenal sebagai sosok yang religius, nasionalis, dan patriot.
Baca Juga: Disebut 'Putra Mahkota yang Tertukar' Inilah Ramalan Kerajaan Kutai Tentang Presiden RI 2024
Beliau juga dikenal sebagai sosok yang rendah hati, sederhana, dan dekat dengan rakyat.
Beliau memiliki cita-cita untuk menunaikan ibadah haji sejak lama, namun baru terwujud pada tahun ini.
Beliau berangkat ke Tanah Suci bersama istri, anak, cucu, dan cicitnya pada tanggal 27 September 2023.
Menurut keterangan keluarganya, Bung Tomo meninggal dunia secara mendadak saat sedang berada di Padang Arafah, tempat para jamaah haji melaksanakan wukuf atau berdiam diri di hadapan Allah SWT.
Beliau sempat menyampaikan pesan terakhirnya untuk bangsa Indonesia sebelum menghembuskan napas terakhirnya.
"Pesan saya untuk bangsa Indonesia adalah tetaplah bersatu, jangan mudah terpecah belah oleh perbedaan suku, agama, ras, atau golongan. Jaga terus persatuan dan kesatuan bangsa ini, karena itu adalah modal utama kita untuk maju dan sejahtera. Jangan lupa akan sejarah perjuangan kita untuk meraih dan mempertahankan kemerdekaan ini. Jangan sia-siakan pengorbanan para pahlawan yang telah gugur demi tanah air. Jadilah generasi yang berbakti kepada nusa dan bangsa, yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan yang berakhlak mulia. Itulah pesan saya untuk bangsa Indonesia," kata Bung Tomo dengan suara lirih.
Pesan tersebut disampaikan oleh keluarga Bung Tomo kepada media massa yang meliput kepergian beliau.
Jenazah Bung Tomo dimakamkan di Pemakaman Syuhada di Mekkah sesuai dengan permintaannya.
Presiden Indonesia menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Bung Tomo dan mengatakan bahwa beliau adalah salah satu tokoh inspiratif yang telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa Indonesia.
Baca Juga: Masuk Daftar Pahlawan Nasional, Inilah Sosok-Sosok Pendiri TNI
"Kami kehilangan salah satu pahlawan nasional yang telah berjuang gigih untuk kemerdekaan dan kemajuan bangsa Indonesia. Bung Tomo adalah sosok inspiratif yang memiliki semangat juang yang tinggi, kecintaan yang mendalam terhadap tanah air, dan ketakwaan yang kuat kepada Allah SWT. Kami mengucapkan terima kasih atas segala jasa dan pengabdian beliau kepada bangsa ini. Kami juga mengucapkan turut berduka cita kepada keluarga almarhum Bung Tomo. Semoga Allah SWT memberikan tempat yang terbaik bagi beliau di sisi-Nya. Amin," kata Presiden Indonesia dalam keterangan resminya.