Intisari-online.com - Dalam pelajaran PKN kelas X halaman 189 memuat soal berjudul, Carilah salah satu koperasi simpan pinjam dan bank umum yang ada di Indonesia kemudian bandingkan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Nah, kali ini Intisari Online akan membantu memberikan jawaban dari soal di atas.
Jawaban :
Salah satu koperasi simpan pinjam yang ada di Indonesia adalah Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sahabat Mitra Sejati (SMS).
KSP SMS didirikan pada tahun 1995 dan bergerak di bidang pemberian pinjaman mikro kepada usaha kecil dan menengah (UKM) di Jakarta dan sekitarnya1
Salah satu bank umum yang ada di Indonesia adalah PT Bank Central Asia Tbk (BCA).
BCA didirikan pada tahun 1957 dan merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia.
BCA menyediakan berbagai produk dan layanan perbankan, seperti simpanan, kredit, kartu kredit, internet banking, mobile banking, dan lain-lain2
Kelebihan dan kekurangan koperasi simpan pinjam dan bank umum dapat dibandingkan sebagai berikut:
Baca Juga: Analisis Beberapa Contoh Produk Dari Kedua Jenis Bank, yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat!
Kriteria | Koperasi Simpan Pinjam | Bank Umum |
Kelebihan | Memiliki prinsip kekeluargaan dan gotong royong antara anggota - Memberikan bunga pinjaman yang rendah dan proses yang mudah - Menyediakan pinjaman modal usaha bagi anggota yang membutuhkan - Membagikan sisa hasil usaha (SHU) kepada anggota sesuai kontribusi | Memiliki modal yang besar dan likuiditas yang tinggi - Menyediakan berbagai produk dan layanan perbankan yang lengkap dan modern - Memiliki jaringan cabang dan ATM yang luas di seluruh Indonesia - Menerapkan sistem pengawasan dan manajemen risiko yang ketat |
Kekuarangan | Memiliki modal yang terbatas dan bergantung pada simpanan anggota - Menyediakan produk dan layanan perbankan yang sederhana dan tradisional - Memiliki jangkauan pasar yang sempit dan terbatas pada anggota saja - Rentan terhadap risiko gagal bayar dan kesulitan likuiditas | Memiliki biaya operasional yang tinggi dan persaingan yang ketat - Memberikan bunga pinjaman yang tinggi dan persyaratan yang ketat - Kurang memberikan perhatian kepada nasabah kecil dan UKM - Rentan terhadap risiko sistemik dan fluktuasi pasar |