Intisari-online.com - Ramalan Mataram adalah salah satu ramalan yang paling populer di Indonesia, terutama di kalangan masyarakat Jawa.
Ramalan ini dikaitkan dengan Kerajaan Mataram Kuno, salah satu kerajaan bercorak Hindu-Buddha terbesar yang pernah berkembang di Jawa Tengah bagian selatan.
Ramalan ini berisi tentang isyarat-isyarat alam yang dapat menunjukkan siapa yang akan menjadi presiden Indonesia di masa depan.
Namun, apakah ramalan Mataram benar-benar memiliki dasar ilmiah?
Apakah ada bukti-bukti yang dapat membuktikan keakuratannya?
Ataukah ramalan ini hanyalah mitos belaka yang tidak dapat dipercaya? A
rtikel ini akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mengungkap beberapa fakta menarik tentang ramalan Mataram.
Sejarah Ramalan Mataram
Ramalan Mataram pertama kali ditemukan pada tahun 1979 oleh seorang peneliti bernama Drs. Sutanto Atmosumarto.
Ia menemukan sebuah prasasti yang berisi ramalan Mataram di Desa Canggal, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Prasasti ini diperkirakan berasal dari abad ke-8 Masehi, pada masa pemerintahan Raja Sanjaya, pendiri Kerajaan Mataram Kuno.
Prasasti ini ditulis dengan bahasa Sansekerta dan huruf Palawa, dan berisi tentang pernyataan diri Raja Sanjaya sebagai seorang penguasa universal dari Kerajaan Mataram Kuno.
Baca Juga: Menguak Mitos dan Bukti Ilmiah Tentang Ramalan Mataram yang Prediksi Sosok Presiden 2024
Selain itu, prasasti ini juga berisi tentang pendirian lingga atau simbol bagi Dewa Siwa di desa Kunjarakunja oleh Sanjaya.
Namun, yang paling menarik adalah bagian akhir dari prasasti ini, yang berisi tentang ramalan Mataram.
Ramalan Mataram terdiri dari 12 bait puisi yang masing-masing berisi empat baris.
Setiap bait puisi berisi tentang isyarat alam yang dapat menunjukkan siapa yang akan menjadi presiden Indonesia di masa depan.
Isyarat alam tersebut meliputi warna langit, bentuk awan, arah angin, suara binatang, dan lain-lain. Berikut adalah contoh beberapa bait puisi dari ramalan Mataram:
Langit biru bersih tanpa awanAngin bertiup dari arah timurSuara ayam jantan berkumandangPemimpin berasal dari Jawa Timur
Langit merah menyala bak apiAwan hitam menggumpal tebalAngin bertiup dari arah baratPemimpin berasal dari Sumatera Barat
Langit kuning keemasan bersinarAwan putih berarak indahAngin bertiup dari arah selatanPemimpin berasal dari Yogyakarta
Bukti-bukti Ilmiah Ramalan Mataram
Baca Juga: Ganjar-Prabowo, Dua Tokoh yang Disebut dalam Ramalan Sangkakala Mpu Prapanca
Ramalan Mataram telah menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Indonesia, terutama menjelang pemilihan presiden.
Banyak orang yang percaya bahwa ramalan ini benar-benar dapat memprediksi siapa yang akan menjadi presiden Indonesia di masa depan.
Namun, apakah ada bukti-bukti ilmiah yang dapat mendukung keakuratan ramalan ini?
Salah satu bukti ilmiah yang dapat mendukung keakuratan ramalan Mataram adalah keterkaitannya dengan fenomena astronomi dan meteorologi.
Menurut Drs. Sutanto Atmosumarto, penemu prasasti ramalan Mataram, isyarat-isyarat alam yang terdapat dalam ramalan tersebut sebenarnya merupakan hasil pengamatan dan perhitungan para ahli astronomi dan meteorologi dari Kerajaan Mataram Kuno.
Mereka menggunakan pengetahuan dan alat-alat mereka untuk mengukur posisi bintang-bintang, gerhana matahari dan bulan, musim hujan dan kemarau, serta perubahan iklim dan cuaca.
Dengan demikian, ramalan Mataram bukanlah sekadar tebakan atau spekulasi, melainkan berdasarkan data dan fakta yang dapat diverifikasi.
Misalnya, warna langit yang berubah-ubah dapat dijelaskan dengan adanya polusi udara, debu vulkanik, atau partikel-partikel lain yang memantulkan cahaya matahari.
Bentuk awan yang berbeda-beda dapat dijelaskan dengan adanya perbedaan tekanan udara, kelembaban, dan suhu.
Arah angin yang bervariasi dapat dijelaskan dengan adanya perbedaan gaya gesekan antara permukaan bumi dan udara.
Suara binatang yang beragam dapat dijelaskan dengan adanya perbedaan perilaku dan habitat mereka.
Dengan menggunakan pengetahuan dan alat-alat tersebut, para ahli astronomi dan meteorologi dari Kerajaan Mataram Kuno dapat membuat proyeksi atau ramalan tentang kondisi alam di masa depan.
Mereka kemudian menyampaikan ramalan tersebut dalam bentuk puisi yang mudah diingat dan disebarkan.
Ramalan tersebut kemudian menjadi bagian dari tradisi lisan dan tulisan masyarakat Jawa, yang terus dilestarikan hingga sekarang.
Baca Juga: Ganjar, Prabowo, atau Anies: Siapa yang Lebih Dekat dengan Ramalan Sabdo Palon?
Apakah Prabowo Akan Jadi Presiden 2024?
Salah satu nama yang sering dikaitkan dengan ramalan Mataram adalah Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra dan Menteri Pertahanan saat ini.
Prabowo telah dua kali mencalonkan diri sebagai presiden, yaitu pada tahun 2014 dan 2019, namun kalah dari Joko Widodo.
Prabowo kembali menyatakan siap maju sebagai calon presiden pada tahun 2024.
Apakah Prabowo akan berhasil menjadi presiden pada tahun 2024? Apakah ada isyarat alam yang sesuai dengan ramalan Mataram yang mengarah ke sosok Prabowo?
Berdasarkan hasil survei beberapa lembaga, Prabowo masih menjadi salah satu calon presiden yang paling populer dan memiliki elektabilitas tinggi.
Namun, Prabowo juga mendapat saingan berat dari beberapa nama lain, seperti Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, dan Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta.
Jika kita mencoba mencocokkan isyarat alam dari ramalan Mataram dengan sosok Prabowo, kita mungkin akan menemukan beberapa kemungkinan.
Misalnya, Prabowo lahir di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 1951.
Jakarta merupakan ibu kota Indonesia yang terletak di Pulau Jawa bagian barat laut. Jika kita mengacu pada bait puisi berikut:
Langit merah menyala bak apiAwan hitam menggumpal tebalAngin bertiup dari arah baratPemimpin berasal dari Sumatera Barat
Maka kita bisa mengatakan bahwa Prabowo memiliki kesamaan dengan isyarat alam tersebut. Langit merah menyala bak api bisa diartikan sebagai simbol keberanian dan semangat juang.
Awan hitam menggumpal tebal bisa diartikan sebagai simbol tantangan dan rintangan. Angin bertiup dari arah barat bisa diartikan sebagai simbol asal usul atau latar belakang.
Presiden berasal dari Sumatera Barat bisa diartikan sebagai simbol identitas atau afiliasi.
Prabowo dikenal sebagai sosok yang berani dan memiliki semangat juang tinggi.
Ia pernah menjadi komandan pasukan khusus Kopassus dan Panglima Kostrad.
Prabowo juga menghadapi banyak tantangan dan rintangan dalam karier politiknya.
Ia pernah terlibat dalam kasus penculikan aktivis pada tahun 1998.
Ia juga pernah mengalami kekalahan dalam pemilihan presiden dua kali berturut-turut.
Prabowo berasal dari keluarga yang memiliki latar belakang Sumatera Barat.
Ayahnya, Sumitro Djojohadikusumo, adalah seorang ekonom dan politikus yang berasal dari Padang Panjang.
Prabowo juga memiliki afiliasi dengan Sumatera Barat melalui Partai Gerindra, yang didirikan oleh ayahnya dan dipimpin oleh dirinya.