Intisari-online.com -Syahrudin adalah seorang wartawan yang berperan penting dalam menyebarkan berita kemerdekaan Indonesia ke dunia.
Ia adalah salah satu dari empat orang yang ditugaskan oleh Presiden Soekarno untuk mengirimkan teks proklamasi melalui telegraf.
Tugas ini sangat berbahaya karena Jepang masih menguasai Indonesia dan mencoba menghalangi pengumuman kemerdekaan.
Syahrudin lahir di Padang, Sumatera Barat pada tahun 1918.
Ia belajar di Sekolah Tinggi Jurnalistik di Jakarta dan bekerja sebagai wartawan di berbagai media, seperti Pemandangan, Asia Raya, dan Berita Indonesia.
Ia juga aktif dalam pergerakan nasional dan bergabung dengan organisasi-organisasi seperti Pemuda Indonesia, Barisan Pelopor, dan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Syahrudin bersama dengan Sayuti Melik, Sukarni, dan B.M. Diah mendapat tugas dari Soekarno untuk mengirimkan teks proklamasi ke luar negeri melalui telegraf.
Mereka harus menyusup ke kantor telegraf di Jalan Cikini, Jakarta, yang masih dijaga oleh tentara Jepang.
Mereka berhasil masuk ke kantor telegraf dengan bantuan seorang pegawai bernama Suyono.
Syahrudin bertugas sebagai operator telegraf yang mengetikkan teks proklamasi dalam bahasa Inggris dan Melayu.
Ia mengirimkan teks proklamasi ke berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, India, Cina, dan lain-lain.
Baca Juga: Serma Boengkoes, Sosok Pelaku Gerakan 30 September Yang Ditugaskan Menculik MT Haryono
Kemudian juga mengirimkan teks proklamasi ke kantor berita internasional, seperti Reuters, Associated Press, United Press, dan Aneta.
Berkat usaha Syahrudin dan rekan-rekannya, berita kemerdekaan Indonesia berhasil menyebar ke dunia.
Hal ini membantu Indonesia mendapatkan dukungan dan simpati dari bangsa-bangsa lain dalam perjuangan melawan penjajahan Belanda.
Syahrudin juga menjadi saksi sejarah proklamasi yang memberikan kesaksian di sidang Mahkamah Internasional Den Haag pada tahun 1948.
Syahrudin adalah salah satu pahlawan kemerdekaan yang terlupakan.
Ia meninggal pada tahun 1987 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Namun, jasa-jasanya tidak akan pernah dilupakan oleh bangsa Indonesia.
Syahrudin adalah wartawan yang berani mengabarkan proklamasi ke dunia.