Intisari-Online.com - Kebanyakan mobil modern kini telah dilengkapai fitur airbag (kantong udara). Mobil seharga Rp165 jutaan pun sudah memilikinya. Tujuannya jelas. Mengurangi tingkat fatalitas akibat kecelakaan. Tapi, tahukah Anda kalau fitur keamanan ini bisa mengalami disfungsi?
Airbag (kantong udara) diciptakan untuk melindungi pengemudi dan penumpang saat terjadi kecelakaan. Khususnya untuk meredam benturan yang tejadi pada leher, kepala, dan dada. Kantong udara yang berbentuk bantalan gas ini umumnya terdapat pada bagian dalam setang kemudi dan dashboard penumpang. Akan tetapi, pada beberapa jenis mobil, airbag juga berada pada bagian atap, panel pintu, rangka jendela, hingga panel di bagian kaki.
Kantong udara akan otomatis mengembang ketika mobil mengalami benturan karena adanya sensor yang dapat mendeteksi benturan. Hanya dalam beberapa milidetik, airbag akan muncul di atas kecepatan 100 km/jam. Kecepatan itu semata-mata bertujuan untuk melindungi pengemudi atau penumpang agar tidak terbentur interior mobil (setang kemudi, dashboard, dsb.)
Namun, ternyata tak setiap benturan membuat kantong udara mengembang. Contohnya saja kecelakaan naas yang dialami seorang istri pengamat politik pada 2015 lalu. Kala itu mobilnya mengalami disfungsi kantong udara yang akhirnya merenggut nyawanya. Padahal mobil pabrikan Eropa itu mengalami kehancuran yang cukup parah pada bagian depan.
Sebenarnya, airbag tidak bekerja sendirian. Ia juga didampingi seat belt (sabuk pengaman). Sabuk ini memiliki fungsi pretensioner, yang membuat tubuh tetap menempel pada jok. Tujuannya untuk mengurangi benturan bila airbag mengembang. Perlu kita ketahui bersama, pretensioner ini berbeda dengan retraktor pengunci darurat. Yang biasanya mengunci sabuk pengaman ketika badan tiba-tiba condong ke depan.
Kita mungkin berekspetasi besar kalau aribag dapat mengurangi tingkat fatalitas. Tapi mungkin hal itu akan berujung kekecewaan bila airbag tak mengembang. Perlu diketahui bahwa kantong udara dikenal sabagi Supplemental Restrain System (SRS). Dari namanya saja sudah jelas, hanya sebagai suplemen. Pelengkap saja. Kantong udara ini hanya pelindung tambahan bagi pengemudi dan penumpang.
(Temukan artikel lengkap tentang “Tak Setiap Benturan Membuat Airbag Mengembang” di Majalah Intisari edisi April 2016)