32 Juta Akun Dibobol dan Dijual, Twitter Minta Pengguna Ganti Password

Ade Sulaeman

Editor

32 Juta Akun Dibobol dan Dijual, Twitter Minta Pengguna Ganti Password
32 Juta Akun Dibobol dan Dijual, Twitter Minta Pengguna Ganti Password

Intisari-Online.com - Beberapa saat setelah muncul kabar bahwa 32 juta akunnya dibobol dan dijual oleh sekelompok hacker dari Rusia, Twitter menyebarkan notifikasi meminta penggunanya mengganti password.

Notifikasi tersebut diduga merupakan reaksi atas klaim pembobolan jutaan username dan password Twitter.

Meski begitu, Trust and Information Security Officer Twitter Michael Coates membantah jika sistem keamanan layanannya dikatakan memiliki celah. Pasalnya, jutaan akun tak dicuri dari komputer Twitter.

"Tak ada indikasi sistem kami telah dilanggar," kata dia, sebagaimana dilaporkan WSJ dan dihimpun KompasTekno, Jumat (10/6/2016).

Pernyataan itu didukung analis keamanan LeakedSource. "Ada bukti kuat bahwa Twitter tak diretas, melainkan penggunalah yang diretas," begitu pernyataan resminya.

Sebelumnya, sebanyak 32 juta akun Twitter diklaim telah diretas oleh anonim asal Rusia yang menjuluki diri "Tessa88". Ia juga dikatakan bertanggung jawab atas peretasan jutaan akun MySpace, LinkedIn, dan Tumblr baru-baru ini.

Mulanya, Tessa88 mengklaim dirinya mengantongi 379 juta akun Twitter yang dikumpulkan sejak awal 2015. Angka itu jauh di atas total pengguna aktif bulanan Twitter yang hanya 310 juta.

LeakedSource, pun mengecek klaim Tessa88 dan menemukan hanya 32 juta akun yang benar-benar bobol. Yang jelas, jutaan username dan password yang dikantongi Tessa88 dijual senilai 10 bitcoin atau setara 5.820 dollar AS (Rp77,6 juta).

Lebih lanjut, menurut LeakedSource, Tessa88 melancarkan aksinya dengan mengirimkan malware ke akun korbannya. Program jahat itu kemudian mengirimkan username dan password dari korban ke Tessa88.

"Pencurian username dan password dilakukan langsung dan satu per satu dari pengguna," begitu tertera pada blog LeakedSource, sebagaimana dilaporkan Zdnet dan dihimpun KompasTekno, Jumat (10/6/2016).

Saat diminta konfirmasi, Twitter membantah sistem keamanan pada layanannya memiliki celah. Meski begitu, mikroblog tersebut berjanji akan meningkatkan keamanan bagi penggunanya.

"Kami yakin peretasan ini tak didapat dari celah pada Twitter. Sistem kami belum bobol," kata juru bicara Twitter.

Diketahui, belakangan ini peretasan akun Twitter santer terdengar. Akun CEO Facebook Mark Zuckerberg, pendiri Twitter Ev Williams, penyanyi Lana Del Rey, dan akun NFL dibobol dalam kurun waktu dua minggu.

(Fatimah Kartini Bohang/kompas.com)