Intisari-online.com - Jakarta, ibu kota Indonesia, adalah salah satu kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Menurut data dari IQAir, sebuah perusahaan yang menyediakan informasi tentang kualitas udara global, Jakarta berada di peringkat ke-12 dari 100 kota paling berpolusi di dunia pada tahun 2020.
Rata-rata tingkat partikulat halus (PM2,5) di Jakarta mencapai 49,4 mikrogram per meter kubik (µg/m3), jauh di atas standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu 10 µg/m3.
Namun, Jakarta bukanlah satu-satunya kota yang mengalami masalah polusi udara.
Berdasarkan data IQAir, ada 10 kota lain yang memiliki tingkat polusi udara lebih tinggi dari Jakarta pada tahun 2020.
Kota-kota ini adalah sebagai berikut:
- Lahore, Pakistan.
Kota ini berada di peringkat pertama sebagai kota paling berpolusi di dunia dengan rata-rata tingkat PM2,5 sebesar 86,5 µg/m3.
Polusi udara di Lahore disebabkan oleh berbagai faktor, seperti emisi kendaraan bermotor, pembakaran sampah dan biomassa, aktivitas industri, dan kebakaran hutan.
Polusi udara di Lahore menyebabkan sekitar 35.000 kematian dini per tahun dan mengurangi harapan hidup penduduk sebanyak 5 tahun.
-Hotan, China.
Kota ini berada di peringkat kedua sebagai kota paling berpolusi di dunia dengan rata-rata tingkat PM2,5 sebesar 81,1 µg/m3.
Polusi udara di Hotan disebabkan oleh faktor geografis dan iklim yang membuat kota ini rentan terhadap debu dan pasir.
Selain itu, pembangunan infrastruktur dan pertanian juga berkontribusi terhadap polusi udara di Hotan.
- Bhiwadi, India.
Kota ini berada di peringkat ketiga sebagai kota paling berpolusi di dunia dengan rata-rata tingkat PM2,5 sebesar 80 µg/m3.
Polusi udara di Bhiwadi disebabkan oleh aktivitas industri yang padat, terutama sektor logam dan kimia. Selain itu, pembakaran sampah dan biomassa juga menjadi sumber polutan utama di Bhiwadi.
- Delhi (NCT), India.
Kota ini berada di peringkat keempat sebagai kota paling berpolusi di dunia dengan rata-rata tingkat PM2,5 sebesar 77 µg/m3.
Polusi udara di Delhi (NCT) disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor, pembakaran sampah dan biomassa, aktivitas industri dan pembangunan, serta faktor cuaca dan geografis.
Polusi udara di Delhi (NCT) menyebabkan sekitar 54.000 kematian dini per tahun dan mengurangi harapan hidup penduduk sebanyak 9 tahun.
- Peshawar, Pakistan.
Baca Juga: Blok M: Kawasan Bisnis dan Belanja yang Penuh Sampah Puntung Rokok dan Plastik
Kota ini berada di peringkat kelima sebagai kota paling berpolusi di dunia dengan rata-rata tingkat PM2,5 sebesar 75 µg/m3.
Polusi udara di Peshawar disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor yang tidak terkontrol, pembakaran sampah dan biomassa, aktivitas industri dan pertambangan, serta kebakaran hutan.
Polusi udara di Peshawar menyebabkan sekitar 15.000 kematian dini per tahun dan mengurangi harapan hidup penduduk sebanyak 4 tahun.
- Darbhanga, India.
Kota ini berada di peringkat keenam sebagai kota paling berpolusi di dunia dengan rata-rata tingkat PM2,5 sebesar 74,3 µg/m3.
Polusi udara di Darbhanga disebabkan oleh pembakaran biomassa untuk memasak dan pemanasan, pembakaran sampah dan limbah pertanian, serta emisi kendaraan bermotor.
Polusi udara di Darbhanga menyebabkan sekitar 10.000 kematian dini per tahun dan mengurangi harapan hidup penduduk sebanyak 7 tahun.
- Asopur, India.
Kota ini berada di peringkat ketujuh sebagai kota paling berpolusi di dunia dengan rata-rata tingkat PM2,5 sebesar 73,8 µg/m3.
Polusi udara di Asopur disebabkan oleh pembakaran biomassa untuk memasak dan pemanasan, pembakaran sampah dan limbah pertanian, serta emisi kendaraan bermotor.
Polusi udara di Asopur menyebabkan sekitar 9.000 kematian dini per tahun dan mengurangi harapan hidup penduduk sebanyak 6 tahun.
Baca Juga: Circular City Clean Digelar di Melawai Akhir Pekan Ini
- N'Djamena, Chad.
Kota ini berada di peringkat kedelapan sebagai kota paling berpolusi di dunia dengan rata-rata tingkat PM2,5 sebesar 72,8 µg/m3.
Polusi udara di N'Djamena disebabkan oleh faktor geografis dan iklim yang membuat kota ini rentan terhadap debu dan pasir, serta pembakaran biomassa untuk memasak dan pemanasan.
Polusi udara di N'Djamena menyebabkan sekitar 8.000 kematian dini per tahun dan mengurangi harapan hidup penduduk sebanyak 5 tahun.
- New Delhi, India.
Kota ini berada di peringkat kesembilan sebagai kota paling berpolusi di dunia dengan rata-rata tingkat PM2,5 sebesar 72,5 µg/m3.
Polusi udara di New Delhi disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor, pembakaran sampah dan biomassa, aktivitas industri dan pembangunan, serta faktor cuaca dan geografis.
Polusi udara di New Delhi menyebabkan sekitar 50.000 kematian dini per tahun dan mengurangi harapan hidup penduduk sebanyak 9 tahun.
- Patna, India.
Kota ini berada di peringkat kesepuluh sebagai kota paling berpolusi di dunia dengan rata-rata tingkat PM2,5 sebesar 71 µg/m3.
Polusi udara di Patna disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor, pembakaran sampah dan biomassa, aktivitas industri dan pertanian, serta faktor cuaca dan geografis.
Polusi udara di Patna menyebabkan sekitar 28.000 kematian dini per tahun dan mengurangi harapan hidup penduduk sebanyak 7 tahun.
Dari daftar di atas, terlihat bahwa mayoritas kota paling berpolusi di dunia berada di Asia Selatan, terutama India dan Pakistan.
Hal ini menunjukkan bahwa negara-negara ini masih menghadapi tantangan besar dalam mengelola polusi udara yang berdampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan.