Intisari-online.com - Apakah Anda sadar bahwa ada lima perbedaan yang signifikan antara orang Tionghoa di Indonesia dan Malaysia?
Salah satu perbedaan yang paling mengagumkan adalah orang Tionghoa di Indonesia lebih nasionalis dan mencintai negaranya.
Bagaimana dengan orang Tionghoa di Malaysia? Apa yang membuat mereka berbeda dengan orang Tionghoa di Indonesia?
Berikut adalah 5 perbedaan orang keturunan Tionghoa di Indonesia dan malaysia.
1. Bahasa
Perbedaan yang paling mencolok antara orang Tionghoa di Indonesia dan Malaysia adalah dalam hal bahasa.
Orang Tionghoa di Indonesia umumnya fasih berbahasa Indonesia, bahasa resmi negara, sebagai bahasa sehari-hari mereka. Hal ini menunjukkan asimilasi budaya yang berhasil dilakukan oleh Indonesia sejak zaman kemerdekaan.
Orang Tionghoa di Indonesia juga menghormati Sumpah Pemuda yang menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Sementara itu, orang Tionghoa di Malaysia lebih banyak menggunakan bahasa Mandarin atau bahasa daerah Tionghoa lainnya sebagai bahasa utama mereka.
Hal ini disebabkan oleh adanya sistem pendidikan vernakular yang mengajarkan bahasa Mandarin atau Tamil sebagai bahasa pengantar.walhasil, banyak sekali orang Tionghjoa di malayasia yang tidak bisa berbahasa Melayu alias bahasa nasional mereka sendiri.
2. Lebih nasionalis
Perbedaan signifikan lainnya adalah, orang keturunan Tionghoa di Indonesia terkenal lebih nasionalis dan mencintai negaranya ketimbang orang Tionghoa di malaysia.
Pasalnya, orang keturunan Tionghoa di Indonesiaterlibat aktif dalam gerakan nasionalis Indonesia, seperti Sumpah Pemuda, Budi Utomo, Perhimpunan Indonesia, dan lain-lain.
Sementara itu, orang keturunan Tionghoa di Malaysia tidak mengalami penindasan yang sama selama masa penjajahan Inggris.
Orang keturunan Tionghoa di Malaysia juga kurang terlibat dalam gerakan nasionalis Malaysia, yang didominasi oleh etnis Melayu.
3.Agama
Perbedaan lain antara orang Tionghoa di Indonesia dan Malaysia adalah dalam hal agama.
Orang Tionghoa di Indonesia mayoritas beragama Kristen (Katolik atau Protestan), Islam, atau Buddha.
Orang Tionghoa di Indonesia juga cenderung lebih toleran dan harmonis dengan pemeluk agama lain, karena mereka menghargai Pancasila sebagai dasar negara yang mengakui keberagaman agama.
Di sisi lain, orang Tionghoa di Malaysia mayoritas beragama Buddha atau Taoisme.
Orang Tionghoa di Malaysia juga lebih menjaga identitas agama mereka, karena mereka menghadapi diskriminasi dari pemerintah Malaysia yang memberlakukan sistem preferensi bagi etnis Melayu yang beragama Islam.
4. Politik
Perbedaan ketiga antara orang Tionghoa di Indonesia dan Malaysia adalah dalam hal politik.
Orang Tionghoa di Indonesia lebih aktif dan terlibat dalam politik negara, baik sebagai pemilih maupun sebagai calon pemimpin. Sebagai congtoh, mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama
Sebaliknya, orang Tionghoa di Malaysia lebih pasif dan terpinggirkan dalam politik negara, karena mereka mengalami marginalisasi dari pemerintah Malaysia yang didominasi oleh etnis Melayu.
Orang Tionghoa di Malaysia jarang mendapatkan kesempatan untuk menjadi pemimpin atau pejabat publik, karena mereka dianggap sebagai pendatang atau warga kelas dua.
Orang Tionghoa di Malaysia juga lebih loyal kepada komunitas mereka sendiri, daripada kepada negara Malaysia.
5. Budaya
Orang Tionghoa di Indonesia lebih bervariasi dan kreatif dalam hal budaya mereka, karena mereka mengadopsi dan mengadaptasi budaya lokal yang beragam.
Hal ini terlihat dari keberadaan budaya peranakan Tionghoa, yang merupakan hasil perkawinan campur antara orang Tionghoa dengan orang pribumi.
Budaya peranakan Tionghoa mencerminkan keunikan dan kekayaan budaya Indonesia, dengan ciri khas seperti pakaian kebaya encim, makanan babi kecap, atau seni wayang potehi.
Orang Tionghoa di Indonesia juga lebih terbuka dan fleksibel dalam hal budaya, karena mereka menghormati dan menghargai budaya-budaya lain.
Sedangkan orang Tionghoa di Malaysia lebih konservatif dan tradisional dalam hal budaya mereka, karena mereka melestarikan dan mempertahankan budaya asli mereka dari daratan Tiongkok.
Orang Tionghoa di Malaysia lebih tertutup dan rigid dalam hal budaya, karena mereka kurang bersentuhan dan berinteraksi dengan budaya-budaya lain.
Baca Juga: Ateng, Sosok Tionghoa Yang Berhasil Mewarnai Dunia Lawak Indonesia