Intisari-online.com - Kerajaan Mataram Kuno adalah salah satu kerajaan besar yang pernah berdiri di Pulau Jawa.
Kerajaan ini berpusat di Jawa Tengah dan berkuasa dari abad ke-8 hingga abad ke-11 Masehi.
Kerajaan Mataram Kuno dikenal sebagai kerajaan yang maju dalam bidang politik, ekonomi, budaya, agama, dan ilmu pengetahuan.
Kerajaan ini juga berhasil membangun berbagai candi megah yang menjadi saksi sejarah kejayaannya, seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Namun, kerajaan yang gemilang ini tidak bertahan lama. Pada abad ke-11, Kerajaan Mataram Kuno mengalami kemunduran dan runtuh.
Apa penyebab runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno? Dan apa warisannya bagi Indonesia?
Penyebab Runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno
Ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno, antara lain:
1. Bencana alam.
Kerajaan Mataram Kuno berada di daerah yang rawan bencana alam, terutama letusan gunung berapi.
Salah satu gunung yang berdampak besar pada keruntuhan kerajaan ini adalah Gunung Merapi.
Menurut beberapa sumber sejarah, letusan Gunung Merapi pada tahun 928 M menyebabkan kerusakan parah pada candi-candi dan permukiman penduduk.
Lahar panas dan abu vulkanik menimbun sebagian besar wilayah kerajaan dan mengganggu aktivitas pertanian.
Akibatnya, banyak penduduk yang meninggal atau mengungsi ke daerah lain.
2. Perebutan kekuasaan.
Selain bencana alam, faktor internal yang menyebabkan runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno adalah perebutan kekuasaan di antara para keturunan raja-raja.
Kerajaan Mataram Kuno terdiri dari dua dinasti besar, yaitu Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra.
Dinasti Sanjaya menganut agama Hindu, sedangkan Dinasti Syailendra menganut agama Buddha.
Kedua dinasti ini sering bersaing dan saling menyerang untuk merebut tahta kerajaan.
Konflik ini memuncak pada masa pemerintahan Raja Balitung (898-910 M), yang merupakan keturunan Dinasti Sanjaya.
Raja Balitung mengusir para pendeta Buddha dari istana dan mencoba mengembalikan pengaruh Hindu di kerajaan.
Namun, tindakan ini menimbulkan perlawanan dari para penganut Buddha, terutama dari Dinasti Syailendra.
3.Pemindahan pusat kerajaan.
Faktor lain yang menjadi penyebab runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno adalah pemindahan pusat kerajaan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.
Pemindahan ini dilakukan oleh Raja Mpu Sindok (929-947 M), yang merupakan keturunan Dinasti Sanjaya.
Raja Mpu Sindok memindahkan ibu kota kerajaan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur karena alasan keamanan dan strategi.
Namun, pemindahan ini juga menimbulkan akibat negatif bagi kerajaan.
Pertama, pemindahan ini menyebabkan terputusnya hubungan dengan wilayah-wilayah di Jawa Tengah yang masih setia kepada Kerajaan Mataram Kuno.
Kedua, pemindahan ini membuat kerajaan menjadi rentan terhadap serangan dari kerajaan-kerajaan lain di Jawa Timur, seperti Kerajaan Medang Kamulan dan Kerajaan Kahuripan.
Warisan Kerajaan Mataram Kuno bagi Indonesia
Meskipun telah runtuh, Kerajaan Mataram Kuno meninggalkan warisan yang sangat berharga bagi Indonesia, antara lain:
1. Warisan budaya.
Kerajaan Mataram Kuno merupakan salah satu pusat peradaban Hindu-Buddha di Indonesia.
Kerajaan ini menghasilkan berbagai karya budaya yang menakjubkan, seperti candi, prasasti, seni ukir, seni pahat, seni lukis, seni musik, dan seni tari.
Beberapa contoh karya budaya yang masih bisa kita nikmati hingga saat ini adalah Candi Borobudur, Candi Prambanan, Prasasti Kalasan, Prasasti Mantyasih, Relief Ramayana, Relief Karmawibhangga, Gamelan Mataram, dan Tari Bedhaya.
2. Warisan sejarah.
Kerajaan Mataram Kuno merupakan salah satu kerajaan yang berpengaruh dalam sejarah Indonesia.
Kerajaan ini menjadi saksi perkembangan politik, ekonomi, sosial, dan agama di Indonesia.
Kerajaan ini juga menjadi sumber informasi tentang hubungan antara Indonesia dengan dunia luar, terutama India, Cina, dan Arab.
Beberapa contoh sumber sejarah yang berasal dari Kerajaan Mataram Kuno adalah Prasasti Canggal, Prasasti Kalasan, Prasasti Mantyasih, Prasasti Sojomerto, Nagarakretagama, Pararaton, dan Babad Tanah Jawi.
3. Warisan nasionalisme.
Kerajaan Mataram Kuno merupakan salah satu inspirasi bagi bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan dan keutuhan negara.
Kerajaan ini menunjukkan semangat patriotisme dan anti kolonialisme yang tinggi.
Kerajaan ini juga menunjukkan keberagaman dan toleransi yang harmonis antara berbagai agama dan budaya.
Beberapa contoh tokoh nasional yang terinspirasi oleh Kerajaan Mataram Kuno adalah Ki Hajar Dewantara, Soekarno, Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, dan Tan Malaka.