Intisari-Online.com – Siapa yang tidak senang berinteraksi dengan lumba-lumba? Hewan ini memang sangat pintar dan menggemaskan. Sayangnya inilah fakta menyedihkan di balik lumba-lumba yang dipaksa berenang dengan manusia.
Lumba-lumba adalah hewan yang cerdas dan menyenangkan di alam liar, sayangnya perilaku ini akan berubah bila Anda memasukkan lumba-lumba ke dalam kandang. Kondisi di laut dan kandang sangat berbeda sehingga perilaku lumba-lumba pun akan berubah drastis.
Menurut salah seorang pelatih lumba-lumba di Karibia, kandang lumba-lumba biasanya sangat kecil. Contohnya ada sebuah tempat yang memiliki 40 lumba-lumba. Sebanyak 40 lumba-lumba ini ditempatkan pada tiga kandang yang kecil.
Dalam tempat-tempat wisata di mana Anda bisa berenang dengan lumba-lumba biasanya tidak ada dokter hewan. Air kolam lumba-lumba biasa juga sangat kotor dan hanya dibersihkan dengan klorin. Pada beberapa kasus, kandungan klorin dalam kolam jadi sangat kuat hingga beberapa lumba-lumba menjadi buta karenanya.
Sejumlah lumba-lumba ini juga menderita sakit psychosis. Penyakit ini tidak pernah ditemukan pada hewan liar yang hidup di lautan. Psychosis sendiri hanya muncul pada hewan-hewan yang dipelihara dengan kandang tak sesuai habitat aslinya.
Lumba-lumba yang hidup di tempat wisata seperti ini juga sangat tersiksa. Dalam satu hari mereka bisa bertemu dengan orang-orang dalam 10 sesi. Mereka harus menuruti aturan yang sama, melakukan atraksi sama, dan perintah yang sama berulang-ulang. Hal ini sangat membuat mereka frustrasi.
(iflscience.com)