Intisari-Online.com -Mungkin kita sering bertanya-tanya: Bagaimana otak bekerja? Bagaimana ia mengendalikan tingkah laku manusia? Bagaimana otak menyimpan memori? Dan lain sebagainya.
Banyak sekali misteri di seputar otak manusia yang belum terpecahkan hingga sekarang.
(Baca juga: Mulai dari Otak Rusak Hingga Sulit Punya Momongan, Inilah 5 Dampak Buruk Akibat Tidur Terlalu Lama)
Beragam cara dilakukan para ilmuwan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Tapi kemampuan manusia tetap ada batasnya, dan misteri-misteri itu masih belum terpecahkan.
Seberapa cepat otak manusia bekerja?
Pernahkah kita menyadari seberapa cepat seseorang bisa mengenali wajah orang lain, lagu, bahkan bau secara instan? Setiap orang akan punya jawaban yang berbeda-beda.
Namun, para peneliti bertanya-tanya, seberapa cepat otak manusia bekerja dan memproses informasi? Otak mampu menyortir berbagai informasi dengan kecepatan yang luar biasa, kemudian menghasilkan satu pemikiran, tingkah laku, atau memori.
Dari mana asalnya kepribadian?
Pernahkah terpikir dari mana asal kepribadian seseorang? Apakah benar kepribadian seseorang ditentukan oleh otak? Ataukah kepribadian dipengaruhi oleh gen, aspek psikologis, dan lingkungan? Lalu bagaimana bisa seseorang yang berada dalam kondisi yang sama lalu dapat memiliki kepribadian yang sama sekali berbeda?
Mengapa seseorang tidur dan bermimpi?
Tidur jadi kebutuhan yang sangat penting bagi manusia, tetapi mengapa? Tidak ada alasan pasti mengapa tidur bisa mengembalikan energi seseorang. Ini masih membuat peneliti kebingungan.
(Baca juga: Sering Menggunkan GPS Saat Berpergian? Hati-Hati, Ternyata Sistem Penunjuk Jalan Berpeluang Menumpulkan Otak Kita)
Sama halnya saat seseorang bermimipi. Peneliti mereka-reka dari mana asal muasal mimpi. Sejauh ini, mimpi masih menjadi misteri yang telah ada sejak ribuan tahun yang lalu.
Bagaimana seseorang menyimpan memori?
Apa menu makan siangmu? Siapa pacar pertamamu? Kira-kira, di mana seluruh memori itu tersimpan sebelum secara sadar seseorang ingin mengingatnya?
Hampir seperti hard drive di komputer, memori tersimpan dalam otak. Namun, tak ada yang tahu pasti di mana memori itu berada saat seseorang tidak memikirkan mengenai memori tersebut.
Pertanyaan lainnya yang belum terpecahkan, bagaimana sebuah memori bisa hilang dan bahkan tergantikan dengan memori baru yang tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya?
Otak manusia seperti komputer?
Berhitung, mengingat, semua itu bisa dilakukan dengan otak. Lalu apa bedanya otak dengan komputer yang juga bisa melakukan hal yang serupa.
(Baca juga: Facebook Sedang Kembangkan Teknologi yang Memungkinkan Kita Mengetik Melalui Otak, Bagaimana Ceritanya?)
Otak bukanlah komputer karena fungsi otak membuat interaksi yang tak linear di antara miliaran sel. Otak manusia bisa mengalkulasikan sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh komputer, seperti baik dan buruk suatu hal.
Bagaimana otak berkoordinasi?
Bagaimana seseorang bisa melakukan banyak hal dalam waktu bersamaan? Bagaimana bisa orang membaca koran sambil menyeruput kopi ditambah mengetik pesan pada smartphone?
Tentu, otak punya peran di dalamnya. Otak mampu mengatur dan menyelaraskan berbagai aktivitas tersebut hingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Namun, caranya masih menjadi teka-teki.
Apa itu kesadaran?
Pada saat-saat tertentu, seperti dalam kondisi tertidur, seseorang dikatakan tidak sadar. Sementara itu, saat terbangun, seseorang dikatakan dalam kondisi sadar. Namun, apa itu kesadaran?
Peneliti mengungkapkan bahwa kesadaran merupakan hasil dari interaksi kompleks yang terjadi di otak. Namun, ada pula yang berpikir bahwa kesadaran merupakan efek kuantum. Belum ada yang tahu pasti, apa itu kesadaran dan bagaimana hal tersebut terbentuk. (Kompas.com)