Berawal dari Peristiwa Pengorbanan Nabi Ismail Untuk Disembelih, Ini Asal-Usul Idul Adha

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Penulis

Ilustrasi - Idul Adha.
Ilustrasi - Idul Adha.

Intisari-online.com - Idul Adha adalah hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 10 Zulhijah.

Idul Adha merupakan peringatan peristiwa kurban Nabi Ibrahim AS yang rela mengorbankan putranya, Ismail AS, yang kemudian diganti oleh Allah SWT dengan domba. '

Pada Idul Adha, umat Islam disunahkan berkumpul pada pagi hari dan melaksanakan shalat Id berjamaah di tanah lapang atau di masjid, seperti ketika merayakan Idul Fitri.

Setelah shalat Idul Adha, dilakukan penyembelihan hewan kurban sebagai amalan sunah paling dicintai Allah SWT pada Idul Adha.

Sejarah Idul Adha bermula dari kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang menjalankan perintah Allah SWT untuk menyembelih putranya, yaitu Nabi Ismail AS.

Saat itu, Nabi Ibrahim AS sudah tua dan Nabi Ismail AS masih muda.

Dalam kisahnya, Nabi Ibrahim AS mendapat wahyu melalui mimpi untuk menyembelih Nabi Ismail AS.

Mimpi para nabi adalah wahyu, sehingga Nabi Ibrahim AS tidak ragu untuk melaksanakan perintah Allah SWT.

Nabi Ibrahim AS pun memberi tahu putranya tentang mimpinya dan meminta pendapatnya.

Nabi Ismail AS menunjukkan ketaatan dan kesabaran yang hebat dengan mengatakan kepada ayahnya untuk melaksanakan apa yang diperintahkan Allah SWT.

Ayat yang menerangkan tentang hal ini adalah firman-Nya dalam surah As Saffat ayat 102:

Baca Juga: Kata-kata Selamat Hari Raya Idul Adha 2023 untuk Sosok-sosok Terkasih

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ ١٠٢

Artinya: "Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim) berkata, "Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?" Dia (Ismail) menjawab, "Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! InsyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar."

Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS pun menuju tempat penyembelihan.

Di tengah jalan, mereka dihalangi oleh setan yang ingin menggoda mereka agar tidak menjalankan perintah Allah SWT.

Namun, mereka berhasil mengusir setan dengan melemparnya dengan batu.

Di tempat penyembelihan, Nabi Ibrahim AS menutup mata dan mulai menyembelih putranya.

Namun, ketika ia membuka mata, ia terkejut melihat bahwa yang terpotong adalah seekor domba jantan yang gemuk.

Sedangkan putranya masih hidup tanpa luka sedikit pun. Ayat yang menerangkan tentang hal ini adalah firman-Nya dalam surah As Saffat ayat 103-107:

فَلَمَّاۤ اَسْلَمٰا وَتَلّٰهُ لِلْجَبِيْنِ ١٠٣ وَنَادَيْنٰهُ اَنْ يٰٓاِبْرٰهِيْمُ ١٠٤ قَدْ صَدَّقْتَ الرُّءْيَاۗ اِنَّا كَذٰلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِيْنَ ١٠٥ اِنَّ هٰذَا لَهُوَ الْبَلٰۤؤُ الْمُبِيْنُ ١٠٦ وَفَدَيْنٰهُ بِذِبْحٍ عَظِيْمٍ ١٠٧

Artinya: "Maka tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu. Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar."

Allah SWT pun memberikan pujian dan penghargaan kepada Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS atas ketaatan dan kesabaran mereka.

Baca Juga: 2 Contoh Teks Khutbah Idul Adha Keteladanan Nabi Ibrahim dalam Peristiwa 'Pengorbanan' Nabi Ismail

Allah SWT juga menjanjikan bahwa mereka akan dikenang oleh umat-umat selanjutnya.

Ayat yang menerangkan tentang hal ini adalah firman-Nya dalam surah As Saffat ayat 108-111:

وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِى الْاٰخِرِيْنَ ١٠٨ سَلٰمٌ عَلٰۤى اِبْرٰهِيْمَ ١٠٩ كَذٰلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِيْنَ ١١٠ اِنَّهٗ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِيْنَ ١١١

Artinya: "Dan Kami tinggalkan (nama)nya di kalangan orang-orang yang datang kemudian. Kesejahteraan bagi Ibrahim. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman."

Dari kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS ini, kita dapat mengambil beberapa pelajaran dan makna Idul Adha, di antaranya:

1. Idul Adha mengajarkan kita untuk taat dan patuh kepada perintah Allah SWT, meskipun itu berat dan sulit bagi kita.

Kita harus berserah diri kepada kehendak Allah SWT dan percaya bahwa Allah SWT tidak akan menyia-nyiakan amal baik kita.

2. Idul Adha mengajarkan kita untuk bersabar dan ikhlas dalam menghadapi ujian dan cobaan dari Allah SWT.

Kita harus menerima apa yang Allah SWT berikan kepada kita dengan hati yang lapang dan tidak mengeluh atau bersedih.

3. Idul Adha mengajarkan kita untuk berkorban demi kebaikan dan kemaslahatan umat. Kita harus rela mengeluarkan harta, tenaga, waktu, dan jiwa kita untuk membantu sesama, terutama orang-orang yang membutuhkan.

4. Idul Adha mengajarkan kita untuk bersyukur atas nikmat dan karunia Allah SWT yang telah diberikan kepada kita.

Kita harus menggunakan nikmat tersebut dengan cara yang baik dan bermanfaat, serta tidak sombong atau lupa diri.

Artikel Terkait