Intisari-Online.com - Dalam budaya Jawa, angka kelahiran seseorang tidak hanya menunjukkan tanggal dan bulan, tetapi juga memiliki makna tersendiri yang berkaitan dengan perhitungan kalender Jawa.
Ada beberapa istilah yang digunakan untuk menghitung dan menafsirkan angka kelahiran dalam budaya Jawa, seperti neptu, dina, pasaran, weton, pangarasan dan pancasuda.
Artikel ini akan menjelaskan apa itu neptu, dina, pasaran dan bagaimana cara menghitung dan memahami maknanya.
Neptu
Neptu adalah nilai angka tertentu yang melekat pada hari maupun pasaran.
Hari adalah hari masehi yang berjumlah tujuh, yaitu Ahad (Minggu), Senen (Senin), Selasa (Selasa), Rebo (Rabu), Kemis (Kamis), Jumungah (Jumat) dan Sabtu (Sabtu).
Pasaran adalah hari Jawa yang berjumlah lima, yaitu Legi, Pahing, Pon, Wage dan Kliwon. Setiap hari dan pasaran memiliki nilai neptu yang berbeda-beda.
Berikut adalah tabel nilai neptu untuk hari dan pasaran:
Neptu digunakan untuk menghitung weton atau hari kelahiran seseorang. Weton adalah gabungan dari hari dan pasaran kelahiran seseorang.
Untuk mengetahui weton seseorang, kita harus menjumlahkan nilai neptu dari hari dan pasaran kelahirannya. Misalnya, seseorang lahir pada hari Rebo Kliwon. Maka wetonnya adalah 7 + 8 = 15. Angka ini disebut neptu weton atau neton.
Baca Juga: Neptu Jawa: Rahasia di Balik Angka Sakti yang Membentuk Nasib Anda
KOMENTAR