Persiapan agar Pensiun dalam Keadaan Mapan: Usia 30-an

Ade Sulaeman

Editor

Persiapan agar Pensiun dalam Keadaan Mapan: Usia 30-an
Persiapan agar Pensiun dalam Keadaan Mapan: Usia 30-an

Intisari-Online.com - Pensiun dalam keadaan keuangan sudah mapan, menurut perencana keuangan Fauziah Arsiyanti SE, MM, ChFC dari Fahima Advisory, bukan hal yang mustahil dilakukan.

Investasi sendiri, menurut Zizi, panggilan Fauziah, terbagi menjadi tiga, yaitu konservatif, moderat, dan agresif. Ketiga kategori ini biasanya memiliki “penggemar” sendiri sesuai usianya, meski itu bukan hal yang mutlak. Mari kita simak penjelasan Zizi tentang investasi apa yang tepat dilakukan untuk usia 20-a, 30-an, dan 40-an.

Usia 30-an

Pada usia ini, biasanya orang sudah berkeluarga dan memiliki anak. Sehingga, umumnya kebutuhan anak menjadi prioritas, antara lain sekolah, les, dan sebagainya. Umumnya, menurut Zizi, baru sedikit orang pada usia ini yang sudah memikirkan soal usaha dan finansial saat pensiun. Biasanya, Zizi mulai mengajak kliennya yang berusia 30-an untuk melihat peluang usaha untuk menambah pemasukan.

Sebab, pada masa ini orang biasanya sulit menabung karena kebutuhan anak membutuhkan biaya sangat besar. “Kalau pengeluarannya diperketat, nanti malah jadi tidak realistis. Alih-alih mengurangi pengeluaran, lebih baik tambah pemasukan dengan cara mencari peluang usaha,” sarannya. Ini bisa ditempuh misalnya dengan menerima pesanan kue, bisnis online, dan sebagainya.

Bila pada rentang usia ini kebutuhan sudah cukup terpenuhi dan ada sisa uang tak terpakai yang akan digunakan untuk usaha dalam waktu beberapa tahun ke depan, Zizi menyarankan menginvestasikan uang dalam bentuk tabungan saja. Misalnya, disimpan dalam bentuk ORI atau Sukuk yang bunganya di atas bunga deposito. “Bila dimasukkan ke ORI, setiap bulan dia akan mendapatkan hasilnya dan saat ORI berakhir, uang awalnya akan dikembalikan dalam jumlah yang sama,” imbuhnya.

Namun, bagi yang menyukai investasi yang lebih aman, Zizi menyarankan untuk membeli properti. Misalnya, dibelikan rumah atau apartemen. “Namun, pemilihan apartemennya harus diperhatikan, baik secara lokasi, developer, dan sebagainya,” tandasnya. Hasil yang didapat dari investasi apartemen per tahun, lanjutnya, berkisar antara 20-30 persen, jauh lebih besar dibanding ORI dan Sukuk. Namun, ia mengingatkan bahwa properti tidak likuid alias tak mudah dijual.

(Hasuna Daylailatu/tabloidnova.com)