Intisari-online.com - Adalah Jerry Aurum, pria yang hobi memotret sejak SD dan mendalami secara serius sejak SMA. Berkat ketekunan, rasa cinta, dan kegigihannya menekuni hobi potret memotret, kini dia sukses menghasilkan uang yang tidak sedikit dari konsep mendaur hobi mendulang uang.
Memulai bisnis adalah satu hal. Mempertahankan itu hal lain. Banyak orang bilang, dalam bisnis memulai itu perkara mudah. Tanpa persiapan apa-apa orang bisa saja memulai sebuah bisnis. Terlebih sudah memiliki modal: hobi. Nah, bagaimana supaya bisnis itu bisa bertahan?
Jerry menjawab singkat, “Cinta pada fotografi.”
Dalam penjabarannya, cinta itu akan membuat kita untuk melebur semakin dalam pada hobi yang kita tekuni. Melebur secara keseluruhan. Holistis. Tak lagi secara teknis yang memang sudah kita kuasai. Namun juga sisi nonteknis. Soal pemasaran, manajemen, dan sumber daya. Semua kita tekuni dan kita telaah demi kemajuan bisnis kita.
Ketika bisnis semakin membesar, tak jarang kita berada di persimpangan jalan: sepenuhnya membesarkan bisnis dan melupakan hobi atau tetap menjalankan keduanya seiring tanpa kehilangan kapital, namun tak lagi bebas menjalankan hobi. Pengalaman Jerry patut kita simak.
“Ketika bisnis membesar dan sudah memiliki karyawan 22 orang, saya sadar bahwa saya enggak bisa jadi CEO yang baik,” Jerry memulai kisah ketika harus memilih antara menjadi profesional murni atau pebisnis.
Awal 2000 Jerry yang lulus cum laude dari Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB tahun 1999 mulai menapaki bisnis di bidang fotografi dengan tujuan menjadi biro fotografi yang unggul dalam persaingan dan bermain dalam skala besar. Beberapa klien yang ditangani merupakan perusahaan skala nasional dan multinasional. Semisal Telkom, Mercedes Benz, dan Unilever. “Sampai sebelum 2010 sudah ada sekitar 1.700 proyek dari sekitar 500 klien di 11 negara,” katanya.
Akan tetapi, pada suatu ketika Jerry sampai pada ujung pertanyaan tadi. Dia mulai menganalisis plus minus kedua pilihan tadi. Ketika akhirnya memilih untuk menjadi profesional murni, ia pun masih menyisakan kegundahan ketika harus melepaskan beberapa karyawannya.
Kini, Jerry menjadi profesional murni dengan dibantu tiga karyawan. Untuk mengganti pendapatan yang dia peroleh dari bisnis jika tetap menjalankan perusahaan sebelumnya, Jerry menyisihkan sebagian fee dari jasa profesi dia untuk diinvestasikan dalam beberapa sektor. “Seperti rumah makan, properti, produk keuangan,” katanya merinci sambil juga menyebut beberapa investasi yang dia tanam tak menghasilkan buah yang diharapkan.
Mendaur hobi mendulang uang ternyata bukan hal yang mustahil. Kisah Jerry di atas contohnya. Jika kebetulan Anda hobi fotografi dan ingin mengikuti jejak Jerry, silakan baca Tips Menghasilkan Uang Dari Hobi Fotografi (link).
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR