Intisari-Online.com - Praktek bullying tidak hanya terjadi di sekolah, namun juga di tempat kerja. Biasanya bullying atau intimidasi di tempat kerja dilakukan oleh mereka yang memiliki kekuasaan dan otoritas yang besar. Misalnya, atasan kepada bawahan, senior kepada junior, atau teman yang setara tapi dianggap lemah. Perilaku bullying memang tidak mudah ditangkap dan disadari. Nah, berikut ini 10 tanda kamu korban bullying di kantor, yang membantu kamu memahami apakah kamu menjadi korban bullying atau tidak:
1. Bias yang jelas: Rekan kerja dalam satu tim menerima proyek dengan perlakuan istimewa, tunjangan perjalanan, dan waktu luang. Sementara itu, kamu menemukan bahwa sebagian besar dari permintaan kamu dalam jalur yang sama ditolak tanpa penjelasan yang masuk akal.
2. Tidak diperhitungkan: Katakanlah kamu sudah diberi arahan dengan tujuan tertentu, tujuan akhir, dan tenggat waktu. Kamu bekerja keras dan fokus untuk mengerjakannya. Tetapi, tiba-tiba ada perubahan arah dalam proyek tersebut. Kemajuan kamu tidak dirayakan atau diterapkan pada proyek baru, bahkan tidak diperhitungkan.
3. Semua keputusan dipertanyakan: Kamu terus-menerus dibombardir. Semua keputusan yang kamu ambil dianggap tidak dapat dipercaya. Atasan dan rekan kerja lebih banyak memberitahu kamu apa yang harus dilakukan. Kamu selalu dianggap salah, tidak kompeten, dan kemampuan pengambilan keputusan kamu tidak membuahkan hasil.
4. Terasing secara sosial: Ini merupakan salah satu dari 10 tanda kamu korban bullying di kantor. Tiba-tiba, kamu dikeluarkan dari pertemuan. Rekan kerja cenderung membahas pekerjaan sebelum kedatangan kamu. Kamu tidak ditandai pada e-mail penting. Rekan kerja cenderung menghindari dan menjaga interaksi dengan kamu. Kamu juga tidak lagi diundang dalam acara sekedar minum-minum.
5. Sasaran kesalahan: Seringkali, ketika kamu membuat komentar, saran, atau pendapatan tidak setuju, seketika sejumlah rekan kerja langsung menanggapi komentar kamu. Tidak peduli apakah pendapat kamu benar, intinya rekan kerja yang mem-bully ingin membuktikan bahwa komentar yang kamu lontarkan adalah salah.(TimesofIndia)