Dewi Perssik Malih Rupa Dengan Operasi Transfer Lemak, Apa Itu dan Berapa Biayanya?

Yoyok Prima Maulana

Editor

Mengenal operasi transfer lemak yang dilakukan Dewi Perssik.
Mengenal operasi transfer lemak yang dilakukan Dewi Perssik.

Intisari-online.com - Biduan dangdut Dewi Perssik baru-baru ini membuat hebih jagat maya karena perubahan wajahnya.

Iamenjadi perbincangan publik karena wajahnya terlihat membengkak. Dewi Perssik dituding menjalani operasi plastik atau oplas.

Namun wanita yang pernah menikah 3 kali ini menegaskan bahwa dirinya tidak menjalani oplas.

Wajahnya yang bengkak dikarenakan pengangkatan benjolan otot di bagian bawah mata kiri.

Transfer lemak dilakukan agar bagian bawah mata Dewi Perssik tidak cekung setelah benjolan diangkat. Cekungan itu diisi dengan lemak dari bagian pusar.

Prosedur ini disebut operasi transfer lemak. Sebanarnya, apa sih yang disebut operasi transfer lemak itu? Berapa biayanya?

Operasi transfer lemak adalah prosedur bedah plastik yang bertujuan untuk memindahkan lemak dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lain yang membutuhkan tambahan volume atau bentuk.

Operasi ini juga dikenal dengan nama fat grafting atau lipmodeling.

Operasi ini dilakukan dengan cara mengambil lemak dari area tubuh yang memiliki lemak berlebih, seperti perut, paha, atau pinggul, dengan menggunakan alat sedot lemak.

Lemak yang diambil kemudian diproses dan disaring untuk memisahkan sel-sel lemak yang hidup dari cairan dan jaringan mati.

Sel-sel lemak yang hidup kemudian disuntikkan ke area tubuh yang diinginkan, seperti wajah, payudara, bokong, atau tangan.

Operasi transfer lemak dapat memberikan manfaat estetika bagi pasien yang ingin meningkatkan penampilan mereka dengan cara:

  • Menambah volume payudara, bokong, atau bagian tubuh lain yang kurang berisi.
  • Mengoreksi kerutan, lipatan, atau cekungan pada wajah, seperti pada dahi, pipi, bibir, atau bawah mata.
  • Meremajakan punggung tangan yang keriput atau tulang-tulang yang menonjol3.
  • Meratakan bekas luka atau cacat bawaan pada kulit3.
Operasi transfer lemak juga memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan metode lain, seperti:

  1. Menggunakan lemak dari tubuh sendiri, sehingga mengurangi risiko alergi atau penolakan tubuh terhadap bahan asing.
  2. Memberikan hasil yang lebih alami dan harmonis dengan bentuk tubuh13.
  3. Menyebabkan luka bekas operasi yang lebih kecil dan lebih mudah disembunyikan dibandingkan dengan operasi pemasangan implan.
Namun, operasi transfer lemak juga memiliki beberapa tantangan dan risiko, seperti:

  1. Memerlukan waktu pengerjaan yang lebih lama dan biaya yang lebih mahal dibandingkan dengan operasi sedot lemak biasa.
  2. Tidak menjamin bahwa seluruh sel lemak yang disuntikkan akan bertahan hidup dan menetap di tempat tujuan.
  3. Sebagian sel lemak dapat diserap kembali oleh tubuh atau berpindah ke tempat lain. Hal ini dapat menyebabkan hasil yang tidak sesuai harapan atau tidak simetris.
  4. Menimbulkan efek samping seperti nyeri, pembengkakan, lebam, infeksi, emboli (sumbatan pembuluh darah oleh lemak), robekan pada organ dalam, atau kalsifikasi (pengerasan) lemak.
Biaya operasi transfer lemak di Indonesia sangat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti:

- Area tubuh yang menjadi sumber dan tujuan transfer lemak

- Jumlah lemak yang dipindahkan

- Metode sedot lemak dan suntik lemak yang digunakan

- Kualifikasi dan pengalaman dokter bedah plastik

- Fasilitas dan reputasi klinik atau rumah sakitMenurut beberapa sumber online, biaya operasi transfer lemak di Indonesia berkisar antara Rp8.500.000 hingga lebih dari Rp70.000.000.

Perlu dicatat bahwa biaya operasi transfer lemak mungkin juga bakal berbeda-beda tergantung pada kebijakan masing-masing.

Oleh karena itu, sebelum Anda memutuskan untuk melakukan operasi ini, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter bedah plastik yang akan menangani Anda.

Dokter bedah plastik akan memberikan penjelasan mengenai prosedur, risiko, hasil yang diharapkan, serta biaya yang diperlukan.

Baca Juga: 10 Fakta Sedot Lemak di Dagu, Permanen, Tidak Sakit, dan Sering Dilakukan Wanita Usia 40 Tahun ke Atas

Artikel Terkait