Intisari-Online.com -Siapa bilang pengelolaan uang berlaku untuk perempuan yang sudah menikah saja; perempuan lajang yang belum bersuami juga harus pintar-pintar menyimpang uang. Mentang-mentang belum berkeluarga dan tidak memiliki tanggungan, penghasilan yang didapatkan habis untuk berbelanja, atawa hang out bersama kawan-kawan.
Dikutip dari Female.kompas.com, ada beberapa kiat yang bisa dilakukan para perempuan lajang dalam mengelola keuangannya:1. Membuat anggaran bulanan secara terperinci. Misalnya, untuk kebutuhan tabungan dan dana pensiun. Agar tidak tergiur dengan penawaran diskon yang dapat meningkatkan gairah berbelanja, disarankan untuk tidak membuat kartu ATM atau debit dari rekening yang Anda alokasikan untuk hari tua tersebut.
2. Harus membangun zona keamanan sendiri. Salah satunya lewat investasi, baik dalam bentuk saham atau dana pensiun. Alternatif lainnya adalah berinvestasi pada rumah atau memulai bisnis kecil-kecilan. Dikarenakan belum memiliki pasangan, mungkin tidak semua perempuan lajang berminat membeli rumah. Tetapi jangan jadikan halangan, sebab Anda bisa mengakalinya dengan bermitra dengan saudara kandung atau orang tua.
3. Berdiskusi dengan atas perihal insentif. Beberapa perusahaan memberikan tunjangan keluarga kepada karyawan yang sudah berkeluarga, mulai dari tunjangan kesehatan hingga tunjangan pendidikan. Biasanya karyawan yang masih melajang tidak memperoleh fasilitas tunjangan semacam ini. Cobalah berdiskusi pada atasan mengenai kenaikan jumlah insentif yang Anda peroleh, seperti misalnya uang lembut dan jatah cuti tahunan.(Baca juga: Dibandingkan Pria Lajang, Perempuan Lajang Lebih Banyak Beli Rumah)
4. Jangan berbagi rekening dan kekasih atau pacar. Ini risikonya cukup besar. Beberapa kemungkinannya adalah si dia mengambil uang dari rekening tanpa sepengetahuan kita, atau meminjam uang ke bank dengan jaminan tabungan bersama tersebut. Maka dari itu, sebelum berbagi tanggung jawab keuangan dengan seseorang yang belum resmi, seorang perempuan lajang disarankan untuk mempertimbangkan secara matang semua dampak yang mungkin terjadi di waktu mendatang. (Kompas.com)