Profil Gindha Ansori Pelapor TikToker Bima Yudho Saputro, Benarkah Kuasa Hukum Gubernur Lampung?

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Sebagai putra daerah, Gindha Ansori merasa terusik dengan kritik Bima Yudho yang dia anggap tanpa riset terlebih dahulu.
Sebagai putra daerah, Gindha Ansori merasa terusik dengan kritik Bima Yudho yang dia anggap tanpa riset terlebih dahulu.

Sebagai putra daerah, Gindha Ansori merasa terusik dengan kritik Bima Yudho yang dia anggap tanpa riset terlebih dahulu.

Intisari-Online.com -Kritik yang dilontarkan Bima Yudho Saputro lewat akun Tiktok-nya tertanya berbuntut panjang.

Salah satu dampaknya, muncul seorang pengacara bernama Gindha Ansori yang melaporkan Bima ke polisi.

Siapa sebenarnya Gindha Ansori itu?

Benarkah Gindha Ansori kuasa hukum Gubernur Lampung?

Dalam kritiknya kepada Provinsi Lampung, selain menyebut jalan-jalan di provinsi itu banyak yang berlubang, Bima juga menyebut Provinsi Lampung dengan sebutan "Dajjal" dan "susah untuk maju".

Gindha Ansori tak terima, dan langsung melaporkan Bima.

Menurut pengakuan Gindha, dia memang pernah jadi bagian tim kuasa hukum Gubernur Lampung.

Tapi sekarang sudah bukan lagi.

Gindha menempuh pendidikan hukum di Universitas Lampung.

Gindha Ansori berprofesi sebagai seorang pengacara, advokat dan penasehat hukum asal Lampung.

Gindha Ansori juga pendiri Kantor Hukum GINDHA ANSORI WAYKA – THAMARONI USMAN Law Firm.

Ia memiliki website pribadi mengenai hukum dan dikelola sendiri olehnya.

Gindha Ansori menjabat sebagai Ketua Koordinator Presidium Komite Pemantauan Kebijakan dan Anggaran Daerah (KPKAD).

Lalu apa alasan Gindha melaporkan Bima?

Menurutnya, semuayang diungkapkan Bima dalam video TikToknya telah memperburuk citra Provinsi Lampung dan menyudutkan provinsi itu.

Sebagai putra daerah Lampung, Ginda Ansori mengaku keberatan dengan isi video itu.

Dia menganggap, narasi yang dibangun Bima tidak berdasar dan tanpa riset terlebih dahulu.

Tak hanya itu, Gindha juga inginmemberikan pendidikan dan cara menyampaikan inspirasi yang benar dengan menggunakan kata-kata yang bermartabat.

"Bahwa saya akan memberikan pendidikan yang benar, bagaimana cara menyampaikan aspirasi yang benar dengan menggunakan kata-kata yang martabat," ungkapnya.

Gindha beranggapan bahwa kritik yang disampaikan oleh Bimasoalproyek yang mangkrak hingga aparat penegak hukum yang belum maksimal serta suap menyuap, terjadi tak hanya di Provinsi Lampung.

Tapi juga di daerah lainnya.

"Problematika yang disampaikan oleh saudara Bima soal proyek-proyek mangkrak, jalan di mana-mana bermasalah, kemudian soal-soal UN bocor, penegakan hukum yang belum maksimal dan korupsi serta suap menyuap itu bukan hanya problematika yang terjadi di daerah Lampung," jelasnya.

"Karena peristiwa ini terjadi di berbagai daerah, apa lagi kita baru bangkit Pasca-Covid jadi wajar pembangunan itu terbatas, bos," sambungnya.

Menurutnya,pembangunan yang akan dilakukan Lampung membutuhkan proses anggaran terlebih dahulu baru bisa dibangun dan proses tersebut memerlukan waktu yang lama.

"Dan proses pengangaran itu proses dulu baru dibangun, dan ini prosesnya lama, harus dipahami itu," tegasnya.

"Jadi kalau kita nggak paham dengan apa yang terjadi nggak usah bicara atau nggak usah beropini," pungkasnya.

Sebelumnya, Gidha menyampaikan bahwa dirinya melaporkan Bima terkait konten soal kritik provinsi Lampung hingga menyebutkan sebutan dajjal.

"Pada hari ini tanggal 10 April 2023, saya putera daerah Lampung Ansori SH, MH. Kami melaporkan akun Tiktok atas nama Awbimax yang diduga telah memberikan informasi yang menyesatkan di publik dan kemudian merendahkan martabat dan menghina masyarakat Lampung dengan sebutan dajjal," jelasnya.

"Kita sudah laporkan dan mudah-mudahan Polda Lampung dalam waktu dekat ini bisa melakukan penyelidikan terhadap persoalan ini, karena memang yang bersangkutan ini banyak membuat konten-konten yang kemudian menyerang kehormatan baik seseorang maupun pemerintah," sambungnya.

Artikel Terkait