Intisari-Online.com -Dikisahkan, Nabi Ayub AS didampingi istri yang setia, Siti Rahma, saat diuji dengan musibah berat.
Nabi Ayub pernah mendapat ujian berupa penyakit yang tak kunjung sembuh hingga membuatnya hanya bisa berbaring.
Kondisi tersebut membuat Nabi Ayub yang semula dihormati menjadi dikucilkan bahkan diusir karena orang-orang takut tertular.
Siti Rahma yang setia mendampingi pun menggendong Nabi Ayub yang sudah tak mampu bangun untuk meninggalkan tempat tersebut.
Demi bertahan hidup dan merawat Nabi Ayub, Siti Rahma rela menjual perhiasannya.
Dan ketika perhiasannya habis, dia rela bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Iblis yang menjadi biang keladi penyakit Nabi Ayub pun semakin geram lantaran Nabi Ayub masih saja sabar menghadapi keadaan.
Dengan tipu muslihatnya, iblis menggoda Siti Rahma agar meninggalkan Nabi Ayub yang seolah sudah tidak ada harapan lagi.
Iblis hampir berhasil membuat Siti Rahma berpikir untuk meninggalkan Nabi Ayub saat keluar rumah.
Bahkan Nabi Ayub mengira sang istri memang meninggalkannya.
Dikisahkan, saat ditinggal Siti Rahma sedang keluar, Nabi Ayub memanggil istrinya beberapa kali, namun tidak ada jawaban.
Nabi Ayub pun berpikir bahwa istrinya telah meninggalkannya.
la pun berjanji bahwa jika istrinya kembali, ia akan mencambuknya hingga seratus kali.
Nabi Ayub berdoa kepada Allah untuk memohon kesembuhan.
Allah mengabulkan doanya dan berfirman, “Hantamkanlah kakimu ke tanah.”
Nabi Ayub menghantamkan kakinya ke tanah dan seketika keluarlah air yang sangat segar.
Nabi Ayub pun kemudian mandi dan minum air tersebut dan dalam sekejap kondisinya pulih.
Siti Rahma ternyata kembali dan saat mencari suaminya, ia kaget karena yang berada di rumahnya adalah seorang laki-laki yang tidak dikenal.
Siti Rahma tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Ia bahagia dengan keadaan suaminya dan sekaligus merasa bersalah karena sempat berniat untuk meninggalkan suaminya.
Nabi Ayub memaafkan kesalahannya.
Tapi, karena telah berjanji untuk mencambuk istrinya yang telah kembali, ia pun memberitahukan perihal tersebut kepada istrinya.
Siti Rahma ternyata tidak keberatan untuk menerima hukuman tersebut.
Namun, Allah memerintahkan Nabi Ayub untuk mencambuknya dengan seratus helai rumput.
Allah memberikan imbalan terhadap sikap sabar dan tabah dalam menghadapi ujian dengan mengembalikan kekayaan Nabi Ayub karena keuletannya bekerja.
Baca Juga: Kalau Diuangkan Kisaran Rp35.000-45.000, Ternyata Begini Penyebab Turunnya Perintah Zakat Fitrah
(*)