Intisari-Online.com -Perang Rusia Ukraina Bisa Berubah Jadi Perang Nuklir, Seisi Dunia Geger.
Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan, ancaman perang nuklir meningkat di tengah memanasnya konflik di Ukraina.
Vladimir Putin juga menegaskan, Rusia belum gila.
Putin mengatakan, tidak akan menggunakan persenjataannya terlebih dahulu.
Ia juga mengatakan, sanggup untuk berperang di Ukraina dalam jangka waktu yang lama untuk dapat mencapai tujuannya.
Amerika Serikat mengecam pembicaraan tentang senjata nuklir setelah Putin mengatakan, Rusia hanya akan menggunakan senjata atom sebagai tanggapan atas serangan musuh.
"Kami pikir pembicaraan bebas tentang senjata nuklir sama sekali tidak bertanggung jawab," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price.
AS sebelumnya telah memperingatkan Moskow tentang penggunaan senjata tersebut menyusul ancaman nuklir terselubung oleh Putin pada September silam.
Menanggapi hal ini, dalam pertemuan dewan hak asasi manusia Rusia yang disiarkan televisi, Putin mengatakan, pihaknya akan membela diri dengan segala cara yang dimiliki.
Dia memperingatkan risiko perang nuklir meningkat.
Namun, Rusia melihat, persenjataannya sebagai sarana untuk membalas, bukan untuk menyerang lebih dulu.
"Kami belum gila,"
"Kami menyadari apa itu senjata nuklir," kata Putin, diberitakan Al Jazeera.
"Kami memiliki sarana ini dalam bentuk yang lebih maju dan modern daripada negara nuklir lainnya,"
"Tapi, kami tidak akan berkeliling dunia sambil mengacungkan senjata ini seperti pisau cukur," jelas Putin.
Putin juga mengatakan, pasukan Rusia dapat berperang di Ukraina untuk waktu yang lama.
Namun, dia mengklaim, tidak akan memobilisasi tentara tambahan saat ini.
"Mengenai lamanya operasi militer khusus, tentu saja ini bisa menjadi proses yang panjang," kata Putin, menggunakan istilah yang disukainya untuk invasi Rusia.
Dia mengatakan, tidak ada alasan untuk mobilisasi kedua, setelah memanggil setidaknya 300.000 cadangan pada bulan September dan Oktober.
Putin mengatakan, dari 150.000 tentara di antaranya dikerahkan di Ukraina, 77.000 di unit tempur dan lainnya di fungsi pertahanan, dan150.000 sisanya masih berada di pusat pelatihan.
"Dalam kondisi seperti ini, berbicara tentang tindakan mobilisasi tambahan tidak masuk akal," klaim Putin.
Putin jarang membahas kemungkinan durasi perang.
Putin mengatakan, dia tidak menyesal meluncurkan perang yang paling menghancurkan di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.
Baca Juga: Ukraina Dulu Pemilk Senjata Nuklir Terbesar Ke-3 Dunia, Nyaris Semua Senjatanya Lenyap Karena Ini