Kisah Sukses Bisnis Hanimo: Bertahan Berkat Inovasi

Arnaldi Nasrum

Penulis

Kisah Sukses Bisnis Hanimo: Bertahan Berkat Inovasi
Kisah Sukses Bisnis Hanimo: Bertahan Berkat Inovasi

Intisari-Online.com – Hanimo merupakan sebuah bisnis yang bergerak di bidang penyediaan alat permainan tetap dapat merasakan manisnya laba dari penjualan alat peraga pendidikan untuk TK. Bisnis ini mampu bertahan saat krisis karena inovasi yang dilakukan.

Kendala yang dihadapi Hanimo saat terjadi krisis adalah sulitnya mencari bahan baku seperti besi dan triplek. Baik krisis ekonomi 1998 maupun 2008, bahan baku tersebut cukup sulit didapatkan. Kalaupun tersedia di pasar, harganya sangat melonjak. Menghadapi situasi ini, satu-satunya langkah yang dapat dilakukan, menurut M. Yudha Risqi Hanadian, marketing manager Hanimo, adalah dengan meningkatkan harga jual produk. “Tapi waktu itu cukup sulit juga karena daya beli konsumen menurun,” jelasnya.

Yang terpenting pada saat itu adalah membuat bisnis Hanimo terus berjalan. Akhirnya dengan terpaksa dilakukan pemangkasan margin laba. Konsekuensinya, keuntungan yang diperoleh saat itu tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya. Ini merupakan kondisi yang jauh lebih baik dibandingkan banyak bisnis lainnya yang harus gulung tikar.

Krisis memang soal waktu. Yudha sendiri menganggap krisis sebagi tantangan yang membutuhkan inovasi produk di tengah keterbatasan yang muncul. Ini terutama berhubungan dengan bahan baku yang sulit dan mahal untuk didapatkan. Makanya langkah yang dilakukan Hanimo adalah membuat produk baru dengan menggunakan bahan baku lain. Harganya lebih murah tetapi tidak menurunkan kualitas produk.

Alat permainan yang sebelumnya menggunakan bahan baku triplek digantikan dengan karpet busa. Modal harga jual ini dianggap lebih murah sehingga dapat menekan harga jual ke konsumen. Bagi Yudha, inovasi adalah hal yang sangat penting ketika menghadapi situasi krisis. “Krisis harus dilawan dengan inovasi,” jelasnya.

Di krisis tahun 2008, Hanimo juga melakukan pola yang sama. Mengganti bahan baku yang lebih murah terbukti tetap mampu memenuhi permintaan pasarnya. Apalagi, di tahun 2005, Hanimo telah memiliki pabriknya sendiri untuk membuat produk-produk yang dibutuhkan. Berbagai macam alat permainan mampu disediakan dimulai dari alat permaianan di dalam dan luar kelas, perlengkapan taman dan juga sekolah. Selain itu, pada tahun tersebut pasar Hanimo juga telah semakin luas.