Intisari-Online.com -Para ahli kesehatan banyak yang mengatakan bahwa sushi merupakan makanan yang sehat untuk dikonsumsi. Hal tersebut memang benar. Meskipun begitu, ada hal lain yang perlu diketahui sebelum makan sushi.
Menurut Sunniva Hoel, PhD di Sør-Trøndelag University College, Norwegia, sushi merupakan makanan sehat jika kita bisa menentukan pilihan dengan tepat. Sushi mengandung manfaat kesehatan yang kita harapkan dari ikan seperti 0mega 3 dan kaya protein. Yang menjadi masalah adalah yang ‘membungkusnya’. “Maki dan nigiri biasanya berupa beras yang mana kaya akan karbohidrat,” kata Sunniva. Mengonsumsi sashimi dengan sayur-sayuran saja merupakan cara yang lebih baik.
Sunniva menambahkan, perlu diperhatikan juga bahwa sushi merupakan makanan mentah. Jadi, mereka dengan defisiensi imun seperti orang-orang tua berpenyakit kronis dan ibu hamil harus lebih berhati-hati ketika mengonsumsi makanan yang belum dimasak. “Ikan mentah bisa menyalurkan penyakit,” tambah Dr. David Katz, Direktur Yale University Prevention Research Center. Jadi, kita perlu membeli sushi di tempat yang bisa dipercaya.
Warung sushi pinggir jalan mungkin kualitasnya tidak terlalu baik dibanding sushi di restoran. Studi yang dilakukan Sunniva dan tim-nya menemukan bahwa 58 sampel sushi dari supermarket yang mereka uji mengandung bakteri. “Yang paling penting adalah tidak memutus suhu dingin selama produksi, distribusi, display di toko hingga ikan terbut sampai di meja konsumen,” katanya.
Selain itu, menurut Kristin Kirkpatrick, manajer pelayanan gizi di Cleveland Clinic Wellness Institute, gulungan sushi yang digoreng dan ditambahkan mayones juga kurang sehat. Ia menyarankan pasien-pasiennya untuk mengonsumsi ikan yang fresh ditambah dengan sayuran lalu membungkusnya dengan beras merah, atau tidak ditambah nasi sama sekali. “Jika mencoba cara itu, maka sushi benar-benar ada manfaatnya,” ujar Kristin.
Hal yang perlu diketahui sebelum makan sushi adalah bahaya merkuri yang masih membayangi. Penelitian Roxanne Karimi dari School of Marine and Atmospheric Sciences at Stony Brook University menemukan bahwa jumlah merkuri yang ada dalam darah dikaitkan dengan makan tuna atau sushi. Namun menurutnya, mengonsumsi ikan yang lebih kecil mengurangi jumlah merkurinya. Sushi memang sehat untuk tubuh, tapi perlu hati-hati juga sebelum mengonsumsinya. (time.com)